RADARSEMARANG.COM, Wonosobo – Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo melakukan operasi makanan di beberapa pasar tradisional dan tempat berjualan takjil yang ada di Wonosobo. Hasilnya, masih banyak ditemui penggunaan kandungan makanan yang berbahaya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo dr Muhammad Riyatno mengatakan operasi pasar digelar dalam rangka mengetahui sejauh mana keamanan makanan yang dijajakan baik di pasar tradisional maupun tempat pedagang menjajakan makanannya.
“Ternyata masih banyak ditemukan bahan-bahan berbahaya seperti rodhamin b, borax, formalin, zat warna tekstil yang seharusnya tidak digunakan untuk makanan,”kata Riyatno.
Menurut dia, temuan itu semestinya menjadi perhatian bersama. Sebab, makanan yang dicampur dengan bahan-bahan yang tidak semestinya akan berdampak buruk terhadap kesehatan apabila dikonsumsi. Ini tentunya tidak hanya terpaku kepada instansi yang menaungi saja. Namun perlu adanya kesadaran bersama, khususnya konsumen maupun penjual.
“Kemudian, untuk yang telah didapati menggunakan bahan bahan tersebut tentunya akan kita berikan bimbingan, teguran, dan ketika nanti telah selesai (operasi) kami akan memberikan laporan kepada OPD-OPD terkait,”kata dia.
Dijelaskan Riyatno berbagai macam bahan makanan berbahaya itu ditemui di berbagai lokasi. Di antaranya di Pasar Induk Wonosobo, Pasar Kertek Wonosobo, Pujasera Kauman Wonosobo, Pujasera Sudagaran Wonosobo, dan sekitar daerah Selomerto.
“Operasi pasar ini masih dalam tahapan, dan kita targetkan minggu ini selesai. Ini baru mencapai setengahnya,” jelas Riyatno.
Ia berpesan kepada masyarakat untuk jeli dan selektif terhadap berbagai makanan yang akam dibeli. Kandungan bahan berbahahya yang dicampur makanan meskipun jumlahnya sedikit, apabila dikonsumsi secara berkelanjutan maka akan berdampak pada kesehatan.
“Saya hanya berpesan kepada konsumen untuk mencermati betul wujud dari makanan itu. Dikihat dari tampilannya, kalau nampak berlebihan dan ragu-ragu maka mohon untuk tidak mengkonsumsi itu. Karena meskipun itu seidikit kalau dikonsumsi setiap hari maka tetap akan berefek kepada kondisi kesehatan,” erangnya. (git/ton)