RADARSEMARANG.COM, Wonosobo – Kapasitas kelompok sadar wisata (Pokdarwis) harus digenjot. Baik dalam pemahaman pariwisata dan ekonomi kreatif maupun memajukan kebudayaan dan konservasi lingkungan.
Demikian ditegaskan Kepala Disparbud Kabupaten Wonosobo Agus Wibowo ketika berbicara dalam acara Pemberdayaan Kelompok Masyarakat/ Pokdarwis di Kawasan Strategis Pariwisata Provinsi (KSPP) Jawa Tengah di Agrowisata Tambi Kejajar (29/3).
Tidak kalah pentingnya pokdarwis juga harus mampu membidik kebutuhan wisatawan agar layanan yang diberikan sesuai kebutuhan, menarik dan berkesan positif.
“Buat wisatawan belanjakan uangnya di Wonosobo,”cetusnya. Pokdarwis juga diharapkan bisa meningkatkan kapasitasnya dalam pemasaran potensi wisata daerahnya. Mengemas dengan cerita-cerita menariknya (story tell). Serta membuat perencanaan terhadap tata kelola atau manajemen desa wisatanya dengan baik.
Ditambahkan Alfa Gemilang, ketua Komite Ekraf Wonosobo, pariwisata tidak akan berkembang dan diminati jika tidak ada sentuhan kreatif. “Jadi jangan sampai daya tarik yang ditawarkan itu membuat wisatawan bosan, tidak tertarik, dan tidak bahagia. Untuk itu perlu upaya-upaya kreatif dalam pengelolaannya,”tandasnya.
Dia menyebut perilaku konsumtif harus diubah dengan perilaku kreatif. Kendati berpikir strategi mengemas wisata dan ekonomi, pokdarwis dan masyarakat kawasan wisata Dieng juga harus membuat pariwisata yang dikembangkan tidak merusak lingkungan. Hal ini disampaikan Zam Zam Masrurun dari Konsultan Pariwisata terkait pengembangan pariwisata yang berkelanjutan. Kegiatan diikuti 40 anggota pokdarwis, pengelola desa wisata dan pemerintah desa/kelurahan wilayah Kejajar, Garung dan Mojotengah.
Acara dibuka Kabid Pengembangan Destinasi Disporapar Provinsi Jawa Tengah Purwanto. Kegiatan ini dalam rangka pendampingan program hibah jalan daerah tingkat provinsi yang akan menggarap jalur Wonosobo-Dieng tahun 2022. (lis)
