RADARSEMARANG.COM, WONOSOBO – Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Wonosobo melakukan aksi solidaritas dengan menggelar istighosah kubro untuk warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo.
Hal ini dilakukan usai tindakan represif yang dilakukan aparat dalam proses pengukuran lahan penambangan batu andesit di desa tersebut beberapa hari yang lalu.
Istighosah kubro diadakan di masjid Al Furqon kampus Universitas Sains Al Qur’an (Unsiq) Jumat (11/2). Diikuti oleh puluhan kader organisasi mahasiswa Nahdlatul Ulama dan dilanjutkan dengan pembacaan sikap PMII Wonosobo atas kesewenang-wenangan pemerintah terhadap warga Desa Wadas yang mempertahankan hak miliknya.
Sekretaris PC PMII Wonosobo Candra Yudha Satria mengungkapkan, tindakan represif dilakukan aparat kepolisian dengan menangkap 67 warga, padahal tidak melakukan tindak pidana. Meskipun warga sudah dibebaskan, tindakan tersebut termasuk bentuk pelanggaran HAM serta perampasan ruang hidup.
“Kami melihat bahwa aparat dan penguasa bertindak dengan sewenang-wenang. Kami PC PMII Wonosobo senantiasa mendukung perjuangan warga Wadas dan menuntut proyek tersebut ditinjau kembali,” tegasnya.
Ia mengaku akan terus menggalang solidaritas bagi warga Desa Wadas selama masih terjadi intimidasi di sana. Bahkan, pihaknya berencana untuk melakukan aksi yang lebih besar jika intimidasi dan persekusi yang dilakukan aparat terus terjadi.
“Selama pesan kami tidak diindahkan, jangan salahkan jika semakin banyak masyarakat yang akan terus menyuarakan ketidakadilan yang terjadi d isana,” tandasnya. (git/ton)
