RADARSEMARANG.COM, Wonosobo – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonosobo mulai antisipatif terhadap munculnya kasus baru Covid 19. Pasalnya di awal tahun ini telah terjadi kenaikan yang cukup signifikan.
“Jumlahnya beberapa waktu lalu sudah mencapai 31 orang,” ungkap Sekda Wonosobo One Andang.
Menurutnya, instruksi bupati telah disosialisasikan kepada seluruh jajaran pemerintahan. Mulai dari seluruh pimpinan organisasi perangkat daerah hingga kecamatan, selajutnya nanti akan diteruskan ke level yang paling rendah.
Pihaknya berharap kepada masyarakat untuk patuh dengan aturan tersebut dan memperketat kembali protokol kesehatan. Dengan kembali menggunakan masker, jaga jarak, jauhi keramaian dan rajin mencuci tangan.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Wonosobo telah mengirimkan sejumlah sampel kasus Covid-19 ke Balai Laboratorium Kesehatan (Balabkes) Semarang untuk mengidentifikasi jenis varian corona. “Kita belum dapat info pastinya. Namun yang jelas saat ini kita butuh kewaspaadan kembali,” kata Kadinkes Wonosobo dr Riyatno Minggu (6/2).
Menurut dr pengiriman sampel tersebut merupakan tindak lanjut adanya temuan baru di Wonosobo dari yang semula nol menjadi 31 kasus. Dijelaskan lebih lanjut penemuan kasus baru dari yang semula nol pertama dideteksi pada sekitar 12 Januari awal tahun ini.
Kemudian terjadi tren kenaikan pertambahan kasus konfirmasi dalam dua minggu terakhir ini. “Klaster yang ada saat ini didominasi klaster keluarga dan riwayat perjalanan dari luar Wonosobo,” jelasnya.
Wakil Bupati Wonosobo Muhammad Albar dalam rakor kesiapan menghadapi omicron belum lama ini meminta masyarakat untuk tetap tenang dan selalu waspada dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.
Jajaran pimpinan kecamatan dan desa didorong untuk terus melakukan sosisalisasi terhadap pemahaman masyarakat tentang dahsyatnya virus mematikan ini. Albar mengajak kepada pihak terkait untuk terus bekerja keras dalam menggenjot kegiatan vaksinasi masal.
Ditambahkan bahwa untuk vaksinasi Kabupaten Wonosobo, dosis satu sudah mencapai 87 persen lebih dan dosis dua mencapai 56 persen lebih. Sedangkan untuk booster atau dosis tiga sudah mulai dijalankan. “Untuk dosis 3 bagi lansia sudah mulai jalan beberapa waktu lalu. Mudah-mudah ini bisa segera selesai,” jelasnya. (git/ton)