26.8 C
Semarang
Sunday, 22 June 2025

KONI dan Wushu Saling Tuding

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Wonosobo – Masalah yang dihadapi cabang olahraga (cabor) Wushu di Kabupaten Wonosobo belum selesai. KONI Wonosobo akhirnya memberi jawaban atas masalah yang terjadi di kepengurusan organisasi Wushu saat ini. Pengurus KONI dan Wushu Wonosobo saling menyalahkan.

Sekretaris Umum KONI Wonosobo Umar Kusuma menyebutkan, hasil muskab yang digelar pada November 2021 itu tidak sesuai dengan arahan di awal antara ketua Wushu sebelumnya M Musafa dengan pihak KONI.

Menurutnya, Wushu periode 2021-2025 akan dipimpin oleh salah satu anggota DPRD Kabupaten Wonosobo. Namun sampai pada saat pelaksanaan muskab justru Musafa terpilih kembali secara aklamasi.

“Itu Musafa sendiri yang meminta untuk dicarikan ketua Wushu. Akhirnya kita carikan anggota dewan. Saat (anggota DPRD) sudah bersedia, tiba-tiba ketuanya tetap Musafa. Secara etika ini kan tidak benar,” katanya Senin (17/1).

Terlebih dalam peraturan organisasi KONI, muskab juga tidak tertib administrasi. Muskab harus diketahui oleh pengurus KONI tingkat provinsi, sebagai bentuk adanya kepengurusan baru yang akan dibentuk. “Lah yang terjadi di muskab itu tidak ada bukti fisik orang (pengurus) provinsi datang, atau minimal bukti tertulisnya melalui surat yang ditunjukkan dalam forum tersebut. Lah ini kan tidak terjadi,” ujarnya.

Meski mengaku telah memfasilitasi pertemuan dan menandatangani hasil muskab pada November 2021 lalu, pihak KONI merasa terjebak dengan situasi tersebut. Sehingga pihaknya tetap meminta muskab cabor Wushu musti digelar ulang sebelum 29 Januari 2022 mendatang.

Terlebih saat ini KONI ingin memulai jalannya organisasi dengan lebih tertib administrasi. Sehingga pihaknya merasa perlu untuk mengkomunikasikan berbagai syarat yang perlu dilakukan seluruh cabor dalam melaksanakan setiap kegiatannya.

Sementara itu, Ketua Demisioner cabor Wushu M Musafa saat dikonfirmasi membantah tuduhan yang disematkan padanya. Menurutnya, apa yang terjadi pada November 2021 lalu merupakan inisiasi dari pihak KONI sendiri. “Jadi tidak benar jika forum tersebut sudah saya kondisikan. Apalagi dengan menjebak KONI untuk menandatangani berita acara keterpilihan saya kembali. Itu hanya akal-akalan oknum di KONI saja,” tegasnya.

Pasalnya, seluruh rangkaian pertemuan tersebut dihadiri langsung oleh wakil ketua I KONI yang membawahi bidang organisasi. Bahkan acara tersebut dipandu langsung hingga sesi terakhir dalam forum muskab. Sehingga pada saat Musafa ditetapkan kembali menjadi ketua terpilih secara aklamasi ikut disaksikan dan ditantangani oleh yang bersangkutan.

“Jadi omong kosong kalau pihak KONI tidak tahu, apalagi sampai terjebak. Saya bisa buktikan melalui video yang saya rekam selama sesi itu berlangsung. Dan yang perlu diketahui jika kita menghadiri muskab ini juga atas undangan yang diberikan oleh KONI sendiri,” katanya.

Terkait masalah administrasi yang dipermasalahkan pihak KONI karena ketidakkehadiran pengurus cabor Wushu tingkat provinsi, menurutnya juga tidak relevan. Sebab kehadirannya hanya sebagai bentuk garis koordinasi saja. Lantaran itu pihaknya hanya cukup melakukan komunikasi melalui sambungan telepon pada saat muskab.

Namun, apapun yang terjadi saat ini, Musafaakan tetap menyampaikan hasil Mmuskab pada pengurus Wushu tingkat provinsi. Dan apapun yang menjadi mandat dari pengurusan Wushu tingkat provinsi akan dijalankan oleh Musafa. (git/ton)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya