RADARSEMARANG.COM, Wonosobo – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonosobo melalui Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah (Disdagkop UKM), mendistribusikan minyak goreng ke warga. Tak kurang dari 2004 liter minyak goreng bersubsidi untuk para pelaku UMKM dan ibu rumah tangga dijual saat operasi pasar di Kantor Kecamatan Garung pada Kamis (6/1).
Kepala Bidang Perdagangan Disdagkop UKM Kabupaten Wonosobo Eni Yulinarti mengatakan operasi pasar (OP) tersebut menjadi wujud dari kehadiran pemerintah. Utamanya untuk menekan harga jual minyak goreng yang tinggi. Sehingga mampu membantu pelaku UMKM dan para ibu rumah tangga melakukan aktivitas ekonominya.
Menurut Eni lonjakan harga diakibatkan oleh adanya pencairan Program Keluarga Harapan (PKH) dan pihak produsen yang menjual minyak goreng ke luar negeri. Sehingga stok di pasaran banyak berkurang. “Selain itu juga banyak masyarakat yang memiliki hajatan sehingga kebutuhan akan komoditas strategis ini meningkat pesat,” tuturnya.
Eni juga mengatakan kenaikan harga minya goreng tersebut tidak hanya terjadi di Wonosobo, tapi terjadi di seluruh Indonesia. “Subsidi ini kami lakukan untuk masyarakat yang membutuhkan, tidak kepada penjual, sehingga dibatasi 1 orang maksimal 2 liter dengan HET sebesar Rp 14.000 per liternya,” bebernya. Apabila pemerintah pusat terus mendistribusikan minyak goreng subsidi, Eni meyakini hal itu akan efektif untuk dapat menstabilkan harga.
Sementara, Wakil Bupati Wonosobo Muhammad Albar yang turut memantau operasi pasar juga menyampaikan harapan dan pemikiran ke depan. Ia menyebut jika saat ini memang diperlukan adanya inovasi-inovasi terbaik dalam upaya menghemat minyak goreng.
“Semoga kegiatan ini memberikan manfaat, bersama kita antisipasi kondisi seperti ini sehingga aktivitas pelaku ekonomi UMKM mampu bertahan menjadikan ekonomi kita lebih baik lagi,” jelasnya. (git/ton)