RADARSEMARANG.COM, Wonosobo – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Wonosobo wacanakan pendirian mal ekonomi kreatif (ekraf). Komplek Gerbang Mandala Wonosobo akan diubah menjadi mal wisata yang menyediakan berbagai kebutuhan oleh-oleh wisatawan.
“Selama ini saat wisatawan datang, kita belum memiliki space yang khusus untuk menampung mereka memenuhi kebutuhan berbelanja. Kita akan coba sediakan itu,” terang Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Wonosobo Agus Wibowo.
Bukan tanpa alasan. Pihaknya mengatakan jika keputusan tersebut berdasarkan survei yang dilakukan di bulan November 2020 lalu. Melalui hasil penelitian yang dilakukan menempatkan jika oleh-oleh menjadi barang yang banyak dibeli para pelancong dari domestik maupun luar daerah.
“Berdasarkan survei itu menyebutkan jika oleh-oleh menjadi barang yang banyak dibeli wisatawan dengan kategori nonsinggah. Sedangkan untuk kategori wisatawan singgah oleh-oleh paling banyak diburu setelah akomodasi,” kata Agus ditemui di kompleks Pendopo Kabupaten kemarin (4/1).
Perubahan ini juga merupakan upaya pengoperasian kembali kompleks Gerbang Mandala yang sudah tidak berfungsi beberapa tahun ini. Menurut Agus, mal ini bukan berarti menyediakan tempat bagi penjual semata. Namun akan dikelola oleh pelaku wisata sekaligus produsen UMKM.
“Yang kita gandeng itu produsen atau UMKM. Jadi yang membikin batik, carica, dan berbagai hal lainnya itu akan kami fasilitasi tempat untuk memasarkan,” ungkap Agus.
Dijelaskan lebih lanjut, dalam pemasaran ini yang menjadi kunci utama adalah kelayakan barang atau oleh-oleh yang akan dijual. Di antaranya layak secara packaging maupun sudah terdaftar di Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP PIRT).
Sedangkan untuk pelaku yang akan memasarkan produknya namun belum layak Agus menyebut pihaknya telah menyiapkan program inkubasi sehingga produk yang akan dijual benar-benar layak. “Setelah itu jadi, kami akan mendorong supaya kompleks tersebut menjadi pusat ekonomi kreatif di Wonosobo,” katanya.
Saat ini, pihaknya tengah membentuk Komite Ekonomi Kreatif (KEK) dan sedang dalam proses akhir. Setelah komite ekonomi kreatif ini selesai terbentuk maka akan ditempatkan di komplek mal untuk menunjang 17 subsektor ekonomi kreatif di tempat tersebut.
“Salah satunya ada gedung yang kita proyeksikan untuk studio konten kreator. Saat ini banyak konten kreator namun tidak memiliki fasilitas studio yang bagus. Sehingga nanti studio tersebut akan dikelola oleh KEK yang akan memunculkan produk-produk inovasi,” urainya. (git/lis)