RADARSEMARANG.COM, Wonosobo – Video Desa Wisata Dieng Kulon, Kabupaten Banjarnegara yang diuplod akun Kemenparekraf menjadi polemik. Video yang meraih juara 2 Anugerah Desa Wisata Indonesia itu menampilkan visual destinasi wisata yang tidak termasuk dalam wilayah Desa Dieng Kulon, Kabupaten Banjarnegara.
Wisata tersebut justru masuk di kawasan Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Hal ini membuat pegiat wisata di Kabupaten Wonosobo protes. Gambar yang ditampilkan Bukit Sikunir, Tuk Bimo Lukar, ditulis dalam video di Desa Dieng Kulon, Kabupaten Banjarnegara. Ditampilkan pula Telaga Warna yang diambil dari Bukit Ratapan Angin. Padahal tiga destinasi wisata tersebut masuk wilayah Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo.
Ketua Forum Komunikasi Pokdarwis Kabupaten Wonosobo Ahnaf Kustanto menyayangkan hal itu. “Kita akan minta Kemenparekraf meluruskan itu. Paling tidak videonya diganti. Sebenarnya secara promosi bahasa kita satu, Dieng saja. Tak masalah. Namun ini kan sifatnya lomba desa. Administrasinya jelas, mewakili Desa Dieng Kulon. Harusnya yang dishooting itu wilayah desanya, bukan shoting wilayah desa lain. Bahkan ini kabupaten lain,”ujar Ahnaf kepada Radar Magelang kemarin (8/12).
Menyikapi polemik tersebut, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Wonosobo Agus Wibowo meminta segera ada klarifikasi dari tim kreatif video tersebut. “Kami minta dari Pemkab Banjarnegara duduk bareng. Agar tidak terjadi polemik berkepanjangan. Mari kita luruskan. Siapa yang salah dan siapa yang bertanggung jawab. Segera meminta maaf,”tandas Agus.
Lanjut dia, untuk kepentingan promosi wisata menggunakan nama Dieng, pihaknya tidak mempermasalahkan. Karena Dieng sudah menjadi milik dunia, bukan hanya Wonosobo dan Banjarnegara. Namun untuk kepentingan penghargaan seperti lomba desa yang dibatasi dengan dengan wilayah, seharusnya tidak menampilkan destinasi wilayah lain di luar desanya. (lis)