RADARSEMARANG.COM, Wonosobo – Progam smart city atau kota cerdas di Wonosobo masih berjalan. Namun hingga saat ini program tersebut dinilai masih belum maksimal. Lantaran sejumlah program masih belum terlihat manfaatnya. Bupati Afif Nurhidayat bakal melakukan pembenahan menyeluruh.
Sampai akhir 2021 Kabupaten Wonosobo yang masuk dalam satu di antara 100 Kota Cerdas se-Indonesia itu disebut telah mencapai 92,8 persen. Namun, di balik capaian menggembirakan tersebut, bupati mengakui sejumlah hal masih perlu penyempurnaan dan pembenahan lebih lanjut.
“Agar program smart city benar-benar dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat,” ujar bupati di depan dewan penilai nasional evaluasi kota cerdas yang menguji Pemkab Wonosobo secara virtual di Ruang Mangunkusumo Setda, kemarin (6/12).
Bupati menegaskan komitmen untuk mendorong seluruh perangkat daerah agar lebih sinergis dalam upaya saling menguatkan enam program unggulan (quick win). Dalam paparannya, Afif menyebut keenam program unggulan yang meliputi smart government, smart branding, smart economy, smart living, smart environment, dan smart society mulai menunjukkan kemanfaatan bagi masyarakat.
“Sebagai contoh kemanfaatan program smart city ini, telah berjalannya program Open Data Desa di Kabupaten Wonosobo. Sebanyak 265 desa/kelurahan kini telah menerapkan keterbukaan pengelolaan anggaran yang dapat diakses publik 24 jam penuh di website resmi desa masing-masing,” tutur Afif.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kominfo Retno Eko SN menambahkan manfaat program smart city dalam penanganan pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir juga sangat dapat dirasakan masyarakat.
“Dalam program unggulan smart economy, langkah untuk pemberian bantuan jaring pengaman sosial bagi masyarakat rentan dampak pandemi, juga telah memanfaatkan teknologi dan sistem yang sudah terintegrasi. Sehingga lebih tepat sasaran,” jelas Retno. (git/lis)