RADARSEMARANG.COM, Wonosobo – Longsor terjadi di Dusun Bandingan, Desa Gunturmadu, Kecamatan Mojotengah. Beruntung tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Kalak Badan Penanggulangan dan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonosobo Bambang Triyono mengungkapkan hingga saat ini kewaspadaan masyarakat perlu benar-benar ditingkatkan.
Pasalnya hampir setiap kali hujan dengan intensitas tinggi terjadi, ada wilayah yang mengalami longsor.
“Hujan dari siang sampai sore tadi (kemarin, Red) langsung dapat laporan tanah longsor di Dusun Bandingan, Gunturmadu,” katanya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, kemarin (2/11/2021).
Menurutnya, longsor yang terjadi di Gunturmadu itu di kompleks pemukiman warga. Tebing setinggi 15 meter yang berada di sebelah rumah warga tak kuat menahan air hingga longsor.
Saat ini selain terus berupaya menerjunkan relawan di beberapa lokasi bencana, juga berusaha menggali donasi kepada para korban bencana.
“Saat ini juga beberapa relawan, kita tempatkan di Desa Mergolangu, Kecamatan Kalibawang. Karena desa itu masih rawan terhadap bencana longsor sususalan,” katanya.
Desa Mergolangu, disebut Bambang menjadi wilayah terparah terdampak bencana yang terjadi di sejumlah titik di Kabupaten Wonosobo. Tak kurang dari 32 kepala keluarga di desa tersebut, menurut Bambang harus mengungsi ke balai desa lantaran rumah mereka terdampak tanah longsor.
Tak hanya rumah warga, sejumlah fasilitas umum di Mergolangu juga rusak. Seperti ruas jalan Mergolangu – Prigi dan ruas Wonosari-Mentasari serta jembatan penghubung antardusun yang rusak berat.
Kepala Desa Mergolangu Bambang Wahono dalam keterangan tertulisnya menyebut setidaknya 47 rumah warga yang terdampak. Baik kategori ringan, sedang, hingga berat. Untuk estimasi nilai kerugian material, ada yang mulai dari Rp 2,5 juta sampai Rp 35 juta.
“Satu warga atas nama Kaspar mengalami luka. Karena saat kejadian sempat ikut tertimbun material longsor,” bebernya. (git/lis)
