RADARSEMARANG.COM, Wonosobo – Proyeksi food estate yang bakal dilakukan Kelompok Tani Maju Rahayu Desa Lamuk, Kecamatan Kalikajar membuahkan hasil. Para petani di lereng Gunung Sumbing itu telah panen raya tanaman cabai dengan hasil maksimal.
Kepala Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan (Dispaperkan) Kabupaten Wonosobo, Dwiyama SB menyebut keberhasilan panen cabai tak lepas dari sejumlah faktor.
“Proyeksi Desa Lamuk sebagai lahan food estate nasional menunjukkan bahwa hal itu tepat sasaran. Dengan keberhasilan panen cabai milik kelompok Tani Maju Rahayu ini,” tutur Dwiyama dalam panen raya yang juga dihadiri pejabat dari Kementerian Pertanian RI, Dinas Pertanian Provinsi Jawa Tengah, BPPT Jateng, Balai Karantina Tanaman Provinsi Senin (25/10). Bertepatan dengan Hari Pangan sedunia Ke-41.
Di lahan seluas 2 hektare tersebut, cabai yang dihasilkan hampir 18 ton. Perhitungan tersebut, menurut Dwiyama dihasilkan dari asumsi bahwa 1 batang pohon cabai mampu menghasilkan 9 ons hingga 1 kilogram. Sementara dalam 2 hektare lahan itu bisa ditanami 18.000 batang.
“Angka 9 ons per batang merupakan angka perkiraan dan masih dapat dioptimalkan. Namun karena di sini sudah ditanam sebelum kick off food estate, maka bisa dikatakan hasil itu sudah sangat sesuai dengan target,” lanjutnya.
Para petani yang menjadi mitra binaan Dinas Paperkan Kabupaten Wonosobo juga bergembira dengan pendampingan pemerintah. Mereka tak lagi khawatir dengan harga jual panen karena sudah disediakan off taker atau penjamin. Agar harga beli tidak berada di bawah harga produksi.
“Kelemahan sistem produksi pertanian selama ini, adalah ketika pascapanen para petani tidak mendapatkan hasil sesuai harapan karena ternyata harga jualnya jatuh, di bawah biaya produksi,” urai Dwiyama.
Dengan adanya program pemerintah food estate, ia menyebut ke epan akan ditangani oleh penjaminan dari off aker selaku pembeli besar. Sehingga petani tidak mengalami kerugian pascapanen. Tanggapan positif para petani Desa Lamuk yang tergabung dalam kelompok Maju Rahayu disebut Dwiyama menjadi salah satu bukti bahwa food estate nasional dapat diterima.
“Salah satu arahan dari Bapak Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo pada saat kick off belum lama ini adalah bagaimana ke epan muncul petani-petani milenial alias petani muda yang bersedia terjun ke sawah,” ungkapnya.
Hal itu terlihat di Lamuk. Ketua Kelompok Tani Maju Rahayu adalah Duta Petani Milenial Kabupaten Wonosobo. Mas Andi, Ketua Maju Rahayu ini masih muda dan penuh semangat mengelola sawahnya. Bkan dengan adanya program food estate ini mereka semakin semangat. Desa mereka yang notabene jauh dari pusat kota dan masuk kategori terpencil, semakin sering didatangi pejabat,” pungkas Dwiyama seraya tersenyum. (git/lis)