RADARSEMARANG.COM, Wonosobo – Hasil inovasi guru di SMPN 2 Selomerto berhasil masuk Top 33 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) tingkat Provinsi Jawa Tengah. Yakni dengan menciptakan alat pendeteksi tulisan plagiat atau tidak.
Produk inovasi Puji Narima Wati, guru bahasa Inggris ini dinamakan Strategi Pelayanan Publik untuk Siswa dan Guru Melalui Budaya Literasi Digital (Sapu Lidi).
Puji Narima Wati mengakui karya berawal dari rasa prihatin akibat rendahnya minat baca tulis siswa. Sehingga hal ini berimbas pada kebiasaan mereka melakukan plagiarism saat mengerjakan tugas-tugas sekolah.
“Dari sanalah kami mencoba membuat program membaca dan menulis secara digital melalui aplikasi chat WhatsApp,” terangnya usai evaluasi Top 33 Nominator KIPP Jateng, di ruang Kertonegoro Setda, Rabu (13/10/2021).
Tulisan para siswa melalui platform pesan digital tersebut, oleh Puji kemudian dilakukan check orisinalitasnya menggunakan portal Small SEO Tools yang tersedia di internet. Hasil cek langsung di Small SEO Tools menunjukkan sebagian besar hasil tugas siswa memang produk plagiasi.
“Sehingga kami meminta mereka mengulang pengerjaannya dengan tidak mencontoh lagi karya orang lain,” beber penulis buku aktif yang juga telah menerima apresiasi Top 5 Inovasi Pelayanan Publik Tingkat Kabupaten Wonosobo tersebut.
Setelah menerapkan model tersebut dalam beberapa bulan terakhir, Puji menyebut kebiasaan plagiasi para siswa mulai berubah. Khususnya pada tugas-tugas membuat essai, buku puisi dan cerpen menurun drastis.
“Akhir tahun ajaran lalu, hanya ditemukan 10 siswa saja yang melakukan plagiasi dan itupun tidak utuh sehingga bisa kami maklumi,” lanjutnya.
Dengan naiknya minat literasi digital, Puji juga mengaku gembira, karena nilai rata-rata siswa SMP Negeri 2 Selomerto mengalami peningkatan dari 82 menjadi 83 poin. Namun demikian, di balik keberhasilan menguatkan kegemaran baca dan tulis siswa, Puji juga mengakui dari hasil evaluasi KIPP tersebut, masih banyak yang perlu dibenahi dan diperbaiki. “Ada pesan dari dewan juri, agar karya ini benar-benar nantinya dikembangkan secara mandiri dan bukan berkolaborasi dengan pihak lain,” terangnya.
Sapu Lidi diakui Puji merupakan hasil kerja sama dengan GMB Indonesia terutama dalam hal penyediaan literasinya. Asisten Sekda Bidang Administrasi dan Umum Supriyadi mengaku sangat mendukung upaya Puji sebagai insan pendidik untuk mengembangkan inovasinya, demi terwujudnya kemajuan bidang pendidikan di Kabupaten Wonosobo. (git/lis)
