RADARSEMARANG.COM, Wonosobo – Keterlibatan perempuan dalam program TMMD Sengkuyung tahap III tahun 2021 di Desa Tumenggungan cukup signifikan. Pasalnya, hampir seluruh proses pengerjaan pengerasan jalan diikuti oleh kaum perempuan.
Kades Tumenggungan, Kecamatan Selomerto Mudakir menyampaikan pelaksanaan pengerasan jalan melibatkan semua komponen masyarakat. Baik laki-laki maupun perempuan, remaja dan orang tua.
Namun jumlah yang paling mendominasi dari kegiatan tersebut justru kaum perempuan. “Agar program pengerasan jalan ini selesa, kita wajibkan setiap keluarga untuk ikut serta,” ujarnya kemarin (6/10/2021).
Rumah tangga yang mendapat giliran gotong royong, siapa saja bisa ikut kerja bakti. “Siapa yang sempat maka akan ikut melaksanakan gotong royong. Misalnya yang suami sedang berhalangan hadir, istrinya yang akan mewakili,” terangnya.
Dari model bergilir semacam itu katanya, tidak ada lagi warga yang merasa iri. Justru, dengan keterlibatan perempuan pengerjaan bisa lebih cepat dari biasanya.
Apalagi, jalan yang tengah dibangun ini merupakan salah satu akses warga yang dianggap signifikan ke depan. Akan memotong jarak tempuh antardesa dengan lebih cepat.
“Terlebih, dengan konsep bergilir ini semua masyarakat merasa ikut memiliki. Diharapkan nantinya setelah selesai masyarakat ikut menjaganya,” lanjutnya.
Sementara itu Babinsa Tumenggungan Sertu Ali Purnomo menyampaikan program TMMD Sengkuyung khususnya pekerjaan pengerasan jalan hampir diselesaikan. Keterlibatan perempuan setiap hari ada 20-50 orang. “Mereka itu kerjanya bisa lebih fokus dibanding yang lain. Jelas keberadaan mereka di proses ini sangatlah membantu,” ungkapnya.
Bahkan tak sedikit dari perempuan ikut memanggul batu yang akan digunakan sebagai dasar jalan. Menurutnya, bekerja angkat junjung semacam itu telah menjadi aktivitas dalam kehidupan sehari-hari.
Saat ini program pengerasan jalan telah menyentuh angka di 95 persen. Dengan membangun jalan sepanjang 475 meter. (git/lis)
