RADARSEMARANG.COM, Wonosobo – Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Deroduwur, Kecamatan Mojotengah persiapkan kembali destinasi wisata yang sempat terhenti karena pandemi. Sejumlah tempat akan mulai digarap ulang setelah mulai dibukanya tempat pariwisata.
“Kita sempat terhenti dan tidak beroperasi sejak dua tahun belakangan karena pandemi. Ini adalah langkah awal untuk mulai menapaki halaman baru berkaitan pariwisata,” terang Sukaryo, sekretaris Desa Deroduwur, Kecamatan Sukoharjo saat perayaan hari jadi dua tahun Pokdarwis Deroduwur (Misuwur) di Balai Desa Deroduwur, Selasa (5/10).
Pihaknya mengakui pandemi Covid-19 sempat membuat para pelaku wisata lesu. Sebab destinasi wisata religi yang baru saja dibuka dalam dua bulan terpaksa harus ditutup lantaran Covid -19.
Ia menjelaskan saat ini banyak warga desa yang mulai sadar potensi wisata di tempatnya. “Kita punya beberapa destinasi, mulai dari wisata religi dan kebudayaan masyarakat yang beragam. Apalagi dalam setahun, dulu kita biasa membuat event sampai empat kali,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Wonosobo Muhammad Albar mengatakan lokasi wisata di Deroduwur memiliki corak yang berbeda. Yakni menawarkan wisata religi yang saat ini tak banyak digarap para pelaku wisata lain.
“Konsep wisata yang menjunjung kearifan lokal, seperti budaya, tradisi dan adat istiadat, memang mulai bermunculan. Tapi soal wisata religi ini baru ada dua di Wonosobo. Salah satunya ya di sini,” terangnya saat mengikuti acara.
Menurutnya, dengan konsep tawaran tersebut akan mempunyai nilai lebih dibandingkan menjual panorama alam. Kearifan lokal masing-masing daerah itu akan menjadi potensi yang bisa dijual.
Wabup yang akrab disapa Gus Albar juga menyampaikan Kabupaten Wonosobo yang dianugerahi potensi alam yang indah, menjadikannya sebagai daerah wisata. Selain itu, Wonosobo juga merupakan daerah pertanian yang menjadi penghasilan mayoritas masyarakatnya.
“Mulai diupayakan pembukaan destinasi wisata. Walaupun masih ada aturan-aturan yang harus dipenuhi pokdarwis dan pelaku wisata di masing-masing desa. Ini sudah perlu, karena situasi ekonomi masyarakat kalau tidak segera mulai diupayakan wisata dibuka. Pertanian ditata sedemikian rupa dan dikembangkan, petani dan masyarakat semakin lama semakin tidak berdaya. Karena andalan kabupaten Wonosobo adalah sektor pertanian dan pariwisata,” pungkas wabup. (git/lis)