RADARSEMARANG.COM, Wonosobo – Paham Radikalisme dan ekstrimisme belakangan kembali hangat di Indonesia. Oleh karenanya, Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat mewanti-wanti ASN untuk tidak antiterhadap lambang negara.
“Makanya menurut Menpan kita harus melakukan apel pagi. Tak lain untuk mensyukuri pemberian Tuhan. Kita menghormati lambang negara untuk mengingat perjuangan pahlawan terdahulu,” ujarnya dalam tinjauan ke kantor Disnakertrans, kemarin (1/9/2021).
Menurutnya, ancaman perpecahan bangsa itu bisa datang dari berbagai hal. Namun saat ini negara sedang dihadapkan pada permasalahan mendasar. Yaitu adanya upaya dari kelompok-kelompok tertentu yang mencoba masuk melalui berbagai intervensi ke lingkaran pemerintah, ASN, dan sektor lainnya, yang akan merongrong kewibawaan negara dari segi ideologi.
“Sehingga hal itu perlu dilakukan sebagai upaya antisipasi dan penguatan, bagi para ASN. Mereka harus diingatkan kembali melalui tupoksi masing masing. Seperti yang tercantum dalam Panca Prasetya Korps Pegawai Republik Indonesia,” ungkap bupati.
Karena menurut Afif, para ASN tersebut bertanggung jawab terhadap moral bangsa dan negara, maka itu harus dipatuhi. Jangan sampai terbawa arus globalisasi. Namun harus saring dan dipahami terlebih dahulu. Sehingga dalam menjalankan pemerintahan tetap dalam koridor dan aturan yang sesuai dengan ideologi bangsa.
Bupati berpesan kepada semua ASN, agar selalu mematuhi peraturan. Semua diminta melakukan terobosan dan inovasi dalam memajukan Kabupaten Wonosobo sesuai tupoksi kerja masing-masing.
“Kami minta kepada instansi lingkup Pemkab Wonosobo untuk menciptakan terobosan dan lompatan inovasi sesuai tupoksi masing-masing. Anda diberi kesempatam seluas-luasnya menggali ide dan gagasan untuk disalurkan dalam bentuk kebijakan. Silakan dikoordinasikan dengan instansi lain. Sehingga terobosan itu dapat diimplementasikan dalam upaya melakukan perubahan yang baik untuk kemajuan Wonosobo,” tandasnya. (git/lis)
