RADARSEMARANG.COM, Wonosobo – Nasib apes dialami seorang lelaki paro baya asal Dusun Kemiri, Desa Sukorejo, Kecamatan Mojotengah. Sunar, 60, hanyut dan tenggelam saat menyeberangi sungai Serayu Senin (16/8/2021). Korban ditemukan dalam keadaan meninggal.
Menurut Kepala BPBD Kabupaten Wonosobo Zulfa Aksan Alim Kurniawan, Sunar diduga tengah memancing di Sungai Serayu. Menjelang waktu asar, ia hendak pulang ke dusunnya yang berada di seberang sungai. “Setelah menyeberang kira-kira sampai di tengah, korban tidak tahu jika ada banjir bah dari atas itu datang dengan cepat,” kata Zulfa.
Karena tak bisa menghindar, korban akhirnya ikut terbawa arus aliran sungai Serayu yang deras. Di saat bersamaan, ada seorang pemancing lain melihat Sunar terseret aliran bah. “Karena berada di bibir sungai, ia terus menatap sembari mengikuti jejak korban tersebut hingga berlari sejauh 400 meter mengikuti korban, sampai korban tak terlihat lagi,” ujarnya menirukan keterangan dari saksi yang melihat langsung kejadian tersebut.
Karena sudah tak terlihat, akhirnya saksi langsung menelepon orang di rumah untuk melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian. Kemudian diteruskan oleh Tim SAR Wonosobo dan anggota BPBD yang tengah piket untuk menuju lokasi kejadian. “Setelah mendapat kabar, petugas langsung kita perintahkan untuk menyisir jalur di Sungai Serayu. Sebagian ada yang menunggu di Jembatan Dusun Siwatu, Bumiroso,” katanya.
Tak berselang lama, petugas yang dikerahkan berhasil menemukan korban tersangkut di bebatuan sungai di sekitar Jembatan Siwatu, Bumiroso. Kemudian korban yang sudah meninggal diangkat dari pinggir sungai sekitar 16.20 WIB. Setelah diotopsi, korban langsung dibawa ke rumah duka untuk selanjutnya dimakamkan. “Diperkirakan karena terlalu banyak minum air dan beberapa bagian tubuhnya sempat memar. Mungkin itu karena benturan keras yang terjadi saat ikut arus air,” jelasnya. (git/ton)