RADARSEMARANG.COM, Wonosobo – Antusiasme masyarakat untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19 cukup tinggi. Kepala Klinik Kartika Kodim 0707 Wonosobo Pelda Sugiri mengungkapkan hingga akhir bulan Juli, vaksinasi melalui kodim dan koramil mencapai 4.408 dosis.
“Rata-rata dalam satu bulan kami menyuntik vaksin hingga 800 dosis lebih mulai bulan Maret lalu. Dan memang setiap kami buka alokasi vaksin, jumlah peminatnya hampir selalu di atas jatah yang ditetapkan,” tuturnya di sela vaksinasi keliling di Puskesmas Wadaslintang 1, Kamis (29/7/2021).
Untuk mendapatkan vaksin Covid-19 yang disalurkan melalui Kodim 0707, Pelda Sugiri menyebut masyarakat dapat mendaftarkan diri kepada babinsa atau langsung datang ke koramil di wilayah masing-masing.
“Namun demikian perlu kami tegaskan bahwa jatah vaksin di masing-masing wilayah bisa tidak sama. Karena sangat tergantung dropping dari pemerintah pusat. Sehingga sedapat mungkin warga mendaftar lebih awal, agar sewaktu-waktu ada vaksinasi bisa segera dihubungi,” lanjutnya.
Kodim 0707 disebut Sugiri berupaya agar setiap ada dropping vaksin dari pemerintah, langsung bergerak untuk menyalurkan kepada warga. “Diawali pada Maret sampai April, vaksin dialokasikan bagi keluarga besar TNI (KBT) yang meliputi anggota keluarga dan kerabat serta saudara terdekat. Kemudian vaksin Astrazaneca kami alokasikan bagi warga sipil secara umum. Dengan tujuan membantu program vaksinasi dari pemerintah demi meningkatkan kekebalan (imunitas) tubuh menghadapi pandemi Covid-19,” beber Sugiri.
Ia mengaku sangat bersyukur sambutan warga masyarakat terhadap vaksinasi Covid-19 ini sangat responsif sehingga pada setiap proses hampir selalu berjalan lancar sesuai dengan yang direncanakan.
“Kendala paling umum biasanya sinyal internet yang di beberapa wilayah memang tidak sekuat di sekitar Kota, namun hal itu dapat disiasati menggunakan cara manual terlebih dahulu, dan kami selesaikan pada saat kembali ke markas dengan input ke pusat data vaksinasi,” ungkapnya.
Demi keamanan pelaksanaan vaksinasi, pihaknya senantiasa menggandeng unsur tenaga medis di puskesmas setempat. Sehingga dari awal proses mulai dari screening sampai pendataan dapat berlangsung sesuai prosedur yang ditetapkan Kementerian Kesehatan RI. (git/lis)