RADARSEMARANG.COM, Wonosobo – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonosobo kembali memasang early warning system (EWS) di lokasi rentan terhadap bencana tanah bergerak. Alat deteksi dini tersebut dipasang di Dusun Krandegan, Desa Pucungkerep, Kecamatan Kaliwiro Minggu (25/7/2021).
Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat menyampaikan hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk deteksi dini serta antisipasi terhadap bencana. “Ini merupakan bagian dari upaya pemerintah yang bisa kami lakukan mengingat Kabupaten Wonosobo merupakan wilayah yang cukup rentan dengan bencana alam, dan memiliki curah hujan tinggi sehingga potensi tanah longsor bisa terjadi sewaktu-waktu,” ungkapnya.
Dengan pemasangan EWS ini diharapkan menjadi sarana edukasi bagi masyarakat terutama yang berada di kawasan rawan tanah bergerak sebagai deteksi dini dan antisipasi jika terjadi bencana alam. “Dengan pemasangan alat ini sangatlah membantu khususnya bagi masyarakat di sekitar kawasan rawan ini, apabila terjadi bencana, namun kami berdoa agar tidak terjadi bencana tersebut,” harapnya.
Kepada masyarakat Wonosobo yang berada di kawasan rawan longsor bupati meminta agar tetap waspada dan tidak abai apabila menemukan rekahan tanah akibat tanah bergerak. Dikhawatirkan, jika terjadi hujan deras kemungkinan akan terisi air dan menggenang, sehingga menimbulkan tekanan besar yang mendorong potensi untuk longsor.
“Kami mohon Pak Kades bersama warga masyarakat untuk ikut menjaga EWS ini, jangan sampai rusak, karena ini penting sekali bagi masyarakat kita,” pungkasnya.
Menurut Kepala BPBD Wonosobo Zulfa Akhsan Alim Kurniawan, keberadaan EWS ini akan sangat membantu masyarakat untuk mendeteksi kebencanaan sejak awal. Sehingga masyarakat bisa langsung bersiap untuk mengevakuasi diri jika suatu saat terjadi musibah tanah longsor di puluhan titik tersebut.
Zulfa menjelaskan, ada 62 titik rawan yang paling dekat dengan permukiman dan fasilitas public. Sebanyak 23 lokasi berada di Kecamatan Kaliwiro.
Ia menambahkan dari 15 kecamatan yang ada di Kabupaten Wonosobo, tujuh kecamatan dinyatakan rawan terhadap bencana tanah longsor. “Sebanyak 23 titik berasal dari Kaliwiro, disusul Kecamatan Sukoharjo dengan 12 titik, Kalibawang dengan 8 titik, Watumalang, Kejajar, dan Leksono ada 6 titik dan Wadaslintang dengan 1 titik lokasi rawan longsor,” terangnya. (git/ton)