RADARSEMARANG.COM, Wonosobo – Kantor Kemenag Wonosobo pastikan seluruh pegawainya melaksanakan Idul Adha di rumah masing-masing. Hal ini menyusul adanya instruksi untuk tetap berada di rumah saat perayaan kurban.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Wonosobo, Ahmad Farid menjelaskan pihaknya mengaku telah mengikuti instruksi Kementerian Agama Nomor 17 Tahun 2021 tentang peniadaan sementara peribadatan di tempat ibadah, takbiran, salat Idul Adha serta saat pemotongan hewan kurban. Sehingga seluruh pegawai di bawah kepemimpinannya mengikuti anjuran tersebut.
“Hampir 95 persen pegawai kita di Wonosobo taat pada aturan tersebut. Untuk melaksanakan salat Id di rumah bersama keluarganya saja,” terangnya saat dikonfirmasi kemarin (20/7/2021).
Dia bisa melihat kepatuhan para pegawainya itu melalui aplikasi khusus yang telah dibuat. Dengan melalui aplikasi PPKM Kemenag Wonosobo dan telah diisi langsung oleh seluruh ASN non-ASN. Sehingga bisa memastikan para pegawai telah melaksanakan aturan dengan baik.
“Dan dari database menunjukan pelaksanaan salat Idul Adha dilakukan 95 persen ASN/nonASN. Sementara untuk pelaksanaan takbir keliling menurut input database diketahui 100 persen tidak melakukan takbir keliling,” katanya meyakinkan.
Dengan kepatuhan tersebut, diharapkan bisa memberi dampak positif di tengah masyarakat. Sebab para pegawai ini masih banyak dipercayai oleh masyarakat di lingkungannya.
“Paling tidak memberi contoh kepada masyarakat luas. Patuh pada aturan pemerintah serta sesuai edaran dari MUI bahwa untuk menekan paparan covid yaitu dengan ibadah sunah Idul Adha di rumah. Lebih dari itu kesehatan masayarakat jauh lebih diutamakan,” terangnya.
Kantor Kemenag Wonosobo tercatat ada ribuan pegawai yang tersebar di seluruh wilayah kecamatan. Untuk pegawai yang berstatus ASN ada 674 oang. Sementara kategori nonASN 2.370 pegawai. Dengan jumlah tersebut, menurutnya peran di masyarakat cukup penting dalam memberi edukasi prokes yang harus dijalankan.
“Kita tidak pernah melarang seseorang untuk beribadah. Hanya saja saat ini jumlah kasus yang terkonfirmasi positif itu masih tinggi. Maka menjaga diri jauh lebih penting,” tandasnya.
Sementara itu, Kasubag Humas Kemenag Wonosobo, Pasha menjelaskan aplikasi PPKM darurat dibuat resmi oleh Bagian HDI Kemenag Wonosobo. Diharapkan mampu memberikan informasi serta feedback berupa pertanyaan khusus kepada ASN dan nonASN Kankemenag Wonosobo. “Mudah-mudahan dengan aplikasi ini bisa mempermudah masyarakat untuk berkomunikasi dengan pelayanan yang kita berikan,” singkatnya. (git/lis)