RADARSEMARANG.COM, Wonosobo – GMM Kartini merupakan salah satu klub sepakbola perempuan yang masih eksis di Jawa Tengah. Lewat kompetisi antar desa, GMM Kartini bisa tumbuh dan eksis hingga saat ini.
“Awalnya memang lahir dari kompetisi antardesa mas. Sampai kemudian itu diteruskan melalui kompetisi di atasnya dan berlanjut hingga sekarang,” kata Manager GMM Kartini Mamik atau yang biasa disebut Mbah Kung.
Menurutnya, secara teknis di lapangan, antara sepak bola perempuan dan laki-laki memang tak ada perbedaan. Mulai dari sisi aturan berpakaian hingga saat masuk di lapangan. “Paling di soal waktu, relatif yang perempuan ini lebih pendek. Durasinya sekitar 35 menitan per satu babak. Itu terjadi saat dulu bermain di kompetisi antardesa,” ujarnya.
Saat keluar bertanding di kompetisi yang lebih besar, katanya, model aturan yang diterapkan nyaris sama dengan model sepak bola pada umumnya. Oleh karena itu, dirinya tengah mempersiapkan anak didiknya untuk mengikuti kompetisi nasional yang akan segera berlangsung dalam satu bulan ke depan ini. “Tahun ini kita sudah mendaftar di Piala Kartini yang akan segera digelar di Jogja,” terang Mbah Kung.
Ia menyebut, kesulitan yang dihadapi selama menangani tim putri adalah menjaga anak didiknya untuk bertahan. Sebab setelah menikah, kebanyak atlet putri sudah tidak aktif untuk berlatih kembali. “Makanya sekarang selain mempertahankan yang masih ada di tingkat senior, kita juga mencari bakat anak muda baru dari SMA ataupun SMK,” katanya. (git/ton)