RADARSEMARANG.COM, Wonosobo – Ratusan warga penerima manfaat dari Program Keluarga Harapan (PKH) Kecamatan Watumalang mengundurkan diri. Sebanyak 121 keluarga dianggap mampu setelah memiliki usaha yang berjalan baik.
Menurut Koordinator Kecamatan Pendamping PKH Kecamatan Watumalang Khufi ratusan keluarga yang melakukan graduasi ini berangkat dari kesadaran pribadinya. “Kita sudah berapa kali melakukan graduasi pada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH. Tahun ini jumlah yang paling besar dibanding sebelumnya,” terangnya Kamis (15/4/2021).
Ratusan KPM yang graduasi itu bisa menjadi contoh PKM lain untuk sadar diri dan yakin atas kemampuannya. Sehingga bisa memberi motivasi kepada yang lain untuk terus berupaya menjadi lebih baik.
“Karena tujuan program ini kan untuk mengentaskan kemiskinan. Jadi bagi mereka yang sudah mampu agar bisa sadar akan kemampuannya,” terangnya.
Ia mencontohkan warga yang graduasi dari Dusun Pagendangan Desa Wanakampir. Warga bernama Yuwanti mengatakan merasa cukup dan sejahtera setelah sekian lama mendapat bantuan PKH. Sehingga mampu memperbesar usahanya berupa toko kelontong dan pembibitan. “Dengan pengunduran diri itu, ia berharap agar masyarakat yang lain juga mendapat kesempatan yang sama,” jelasnya.
Namun dari sekian contoh yang dijelaskan, ada satu warga dari dusun Wonosari Desa Wonokampir, yang menjadi sorotan. Sebab meski rumah masih sederhana, warga yang bernama Tumpuk dengan ikhlas mengundurkan diri dari kepesertaan PKH. Dengan alasan merasa sudah sejahtera.
“Dari usaha lumpia goreng dan mi krispi dibantu suami yang jualan cilok sudah memiliki omset kurang lebih 4 juta tiap bulan,” ungkapnya.
Diketahui, jika KPM PKH Kecamatan Watumalang tahun 2021 berjumlah 2864 KPM. Dari jumlah tersebut, 121 yang mengikuti graduasi tahun ini mayoritas adalah peserta PKH mulai tahun 2015.
Sementara itu, Wakil Bupati Wonosobo Muhammad Albar memberi apresiasi terhadap warganya yang keluar dari PKM PKH. “Melakukan graduasi di tengah situasi pandemi semacam ini tidaklah mudah. Tentu ada semangat luar biasa yang ditunjukkan warga di Watumalang untuk berani keluar dari bantuan yang selama ini diterimanya,” jelas Albar (git/lis)