RADARSEMARANG.COM, Wonosobo – Penambang pasir yang hanyut di Sungai Galuh, Desa Maduretno, Kecamatan Kalikajar belum ditemukan hingga Selasa (23/2/2021). Dengan berat petugas harus menghentikan seluruh operasi yang dilakukan dalam tujuh hari terakhir itu. Korban adalah Komarun, 55, warga setempat.
Kepala BPBD Wonosobo, Zulfa Akhsan Alim Kurniawan mengungkapkan, pencarian telah dimaksimalkan hingga hari ke-7. Petugas gabungan masih berusaha secara maksimal untuk mencari korban. “Petugas gabungan melakukan penyisiran baik di darat maupun di aliran sungai. Tim BPBD Wonosobo bersama BPBD Banjarnegara kembali menyisir dari Sungai Semampir hingga Waduk Mrican Banjarnegara,” katanya saat dikonfirmasi kemarin.
Dia menyebut dalam pencarian ini petugas yang dikerahkan juga masih sama. Dengan menerjunkan ratusan personel. Sehingga dalam prosesi pencarian telah dianggap maksimal. “Beberapa hari terakhir, kita lakukan pencarian itu sampai selepas magrib. Agar bisa memaksimalkan waktu,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Wonosobo terpilih Muhammad Albar mengunjungi rumah keluarga korban. Dia berharap keluarga bersabar. Albar prihatin atas kejadian tersebut. Dia mendatangi rumah keluarga korban untuk memberikan dukungan moral. “Disamping mendoakan juga memberikan support agar keluarga khususnya istri dan 2 anak serta menantunya diberikan ketabahan dan kesabaran,” ungkapnya Selasa (23/2/2021).
Ia berharap keluarga korban berserah diri kepada Allah SWT. Menurutnya, pencarian sudah dilakukan secara maksimal hingga wilayah Banjarnegara. Tim SAR gabungan sudah melakukan berbagai upaya untuk mencari keberadaan korban.
“Terimakasih kepada tim SAR gabungan atas dedikasinya mencari korban tanpa kenal lelah,” pungkasnya. (git/lis)