RADARSEMARANG.COM, Wonosobo – Tim SAR gabungan masih terus mencari penambang pasir yang hanyut di Sungai Galuh lima hari yang lalu. Pencarian Komarun, 55, warga Desa Maduretno ini direncanakan bakal dilakukan sampai 7 hari. Pencarian telah dilakukan hingga ke Kabupaten Banjarnegara.
“Tim gabungan masih berupaya menyisir Sungai Galuh pada hari kelima ini. Namun sampai hari ini (kemarin, red) korban masih belum ditemukan. Sehingga operasi akan dilanjutkan besok,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonosobo Zulfa Akhsan Alim Kurniawan Minggu (21/2/2021).
Operasi pencarian penambang pasir yang diduga hanyut ini akan digelar sampai seminggu. Apabila korban tetap tidak ditemukan sampai hari terakhir pencarian, maka dengan terpaksa operasi ini akan dihentikan. “Kami berharap korban bisa segera ditemukan,” bebernya.
Menurutnya, pencarian hari kelima masih dilakukan oleh ratusan personel gabungan dari TNI, Polri, BPBD, gabungan relawan dan sejumlah warga. Mereka dibagi menjadi beberapa tim untuk menyisir dari lokasi kejadian sampai aliran Sungai Serayu. “Lokasi pencarian masih sama. Setiap tim kita bagi lokasi pencariannya agar bisa lebih efektif,” jelasnya.
Camat Kalikajar Bambang Tri mengungkapkan, berdasarkan laporan dari para personel di posko, cuaca dan derasnya aliran sungai menyulitkan pencarian. Sehingga para tim SAR gabungan harus berhati-hati. “Kita dapat bantuan dari BPBD dan relawan dari Banjarnegara, sehingga pencarian dibagi menjadi dua. Tim SAR dari Wonosobo mencari di wilayah Wonosobo. Sementara tim SAR dari Banjarnegara fokus di wilayah Banjarnegara,” tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang penambang pasir dilaporkan menghilang pada saat mencari pasir di Sungai Galuh, Desa Maduretno, Kecamatan Kalikajar pada Rabu (17/2/2021). Komarun diduga hanyut pada saat menambang pasir di Sungai Galuh. (git/ton)