RADARSEMARANG.COM, Wonosobo – Kegiatan pembangunan daerah Kabupaten Wonosobo tahun 2020 diresmikan Rabu (3/2/2021). Dalam setahun, Pemkab Wonosobo dapat menyerap anggaran pembangunan hingga 83 persen.
Menurut Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Kabupaten Wonosobo Sumaedi alokasi belanja langsung APBD tahun 2020 dengan anggaran sebesar Rp 838,681 miliar jumlah paket kegiatan 1.884 paket. Dari anggaran tersebut terserap Rp 697,523 miliar atau 83,16 persen.
Sementara untuk alokasi anggaran bantuan keuangan (bankeu) Rp 62,432 miliar dengan anggaran sharing Rp 3,031 miliar. Jumlah paket kegiatan 79 paket. Dibagi menjadi bantuan nonsarpras dan nonpendidikan. Bantuan sarana dan prasarana, bantuan pendidikan.
“Untuk realisasi keuangan bankeu provinsi tahun 2020 sebesar Rp 46,025 miliar atau sebesar 73,72 persen dengan realisasi fisik 74 persen,” terangnya saat memberikan laporan di gedung Pasar Induk yang baru, Selasa (2/1/2021).
Untuk pelaksanaan kegiatan dana alokasi khusus (DAK) tahun 2020, Kabupaten Wonosobo mendapatkan total Rp 290 miliar. Bersumber dari alokasi anggaran DAK fisik Rp 83,843 miliar dan nonfisik Rp 206 miliar. Dana tersebut dialokasikan setidaknya terbagi dalam 12 paket.
Paket tersebut yakni pendidikan, kesehatan dan KB, peningkatan jalan, rehabilitasi dan peningkatan jaringan irigasi, pembangunan sarpras air bersih. Kemudian pembangunan sanitasi lingkungan berbasis masyarakat (SLMB), pertanian, kelautan dan perikanan, lingkungan hidup dan kehutanan, transportasi, dan perdagangan.
“Dan realisasi penyerapan anggaran DAK fisik di tahun ini kita bisa menyerap anggaran Rp 77,123 miliar atau 91,98 persen dari total anggaran yang diterima,” jelasnya.
Meski begitu, dia mengakui masih ada empat program yang gagal dilaksanakan. Utamanya anggaran yang diberikan dari bankeu APBD Perubahan Provinsi 2020. Hal ini terjadi lantaran tidak cukup waktu, atau masih dalam proses RKO, serta gagal tender.
Program yang gagal dilaksanakan itu yakni penataan pedestrian jalan HOS Cokroaminoto nilai RP 1,650 miliar pengampu DPUPR, peningkatan Jalan Depok-Mergolangu Kecamatan Kalibawang nilai Rp 2 miliar. Pengembangan olah raga Mangli nilai Rp 5 miliar. Serta revitalisasi studio Dieng Plateau Theater nilai Rp 3 miliar.
Dari seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan itu, Bupati Wonosobo Eko Purnomo mengatakan pembangunan Pasar Induk yang paling membutuhkan kerja ekstra. Pembangunan melalui proses yang cukup panjang. Dan menurutnya pembangunan ini dianggap sebagai ikon perekonomian di kota dingin ini.
“Syukur alhamdulillah, pembangunan Pasar Induk telah selesai dilaksanakan. Meski masih menyisakan penyempurnaan di beberapa bagian. Sehingga dapat menjamin keamanan, kelancaran dan kenyamanan penyelenggaraan kegiatan jual-beli itu,” terangnya.
Untuk membereskan pasar, pihaknya minta dinas terkait untuk segera menyiapkan sistem perangkat aturan dan teknis penataan. Sehingga pemanfaatan ruang pada Pasar Induk Wonosobo sesuai dengan rencana peruntukannya.
Pada kesempatan tersebut selain peresmian pembangunan tahun 2020, sekaligus kegiatan pencanangan penggunaaan gedung Pasar Induk Wonosobo yang baru. Mengingat sebagian gedung Pasar Induk Wonosobo tidak layak untuk ditempati akibat kebakaran. Di samping itu gedung Pasar Induk Wonosobo ini sebagai fasilitas warga masyarakat dalam bidang perdagangan.
“Harapan kita semua dengan beroperasinya pasar dapat menjadi faktor pengungkit perekonomian daerah. Pedagang perlu mengubah mindset agar dapat tetap bertahan dalam persaingan saat ini. Dengan adanya pasar online yang dinamis, mudah, dan cepat serta relatif kompetitif dalam hal harga,” jelasnya.
Lanjut bupati, beberapa kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan pada 2020, pada tahun 2021 ini dianggarkan kembali. Di antaranya adalah untuk pembangunan Pasar Induk di sebelah timur sebagai upaya penataan Pasar Induk secara menyeluruh. Pembangunan Islamic Center yang terhenti beberapa tahun lalu. Selain itu juga adanya pembangunan untuk relokasi kantor Kejaksaan Negeri Wonosobo.
“Oleh karena itu, khususnya kepada Kepala Kejaksaan Negeri Wonosobo kami meminta dukungannya agar pembangunan di tahun 2021 dapat terlaksana dengan sebaik-baiknya,” katanya.
Di bidang pariwisata, DAK pariwisata Kabupaten Wonosobo mengalami peningkatan dari 2020. Selain itu perkembangan pariwisata juga akan terdukung dengan alokasi kegiatan dari pemerintah pusat. Yakni hibah pembangunan jalan Borobudur – Dieng.
“Tentu kita semua berharap, sektor pariwisata yang sangat potensial di Kabupaten Wonosobo ini akan menjadi andalan penopang PDRB kita,” pungkasnya. (git/lis)