RADARSEMARANG.COM, Wonosobo – Pembangunan Pasar Induk Wonosobo yang direncanakan selesai pada 21 Desember 2020 gagal terwujud. Pengembang hingga saat ini belum merampungkan pekerjaannya. Pemkab tahan uang pengeluaran hingga 10 persen.
“Saat ini masih kita nego dulu ke pihak pengembang,” terang Suprayitno sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pasar Induk kepada Jawa Pos Radar Kedu Selasa (22/12/2020).
Jika melihat perjanjian antara kedua belah pihak, PT Delima Agung Pratama berjanji akan menyelesaikan pembangunan pasar pada dua hari yang lalu, Senin, 21 Desember 2020.
“Mereka meminta keringanan pembangunan untuk perpanjangan selama seminggu ke depan. Jadi pada tanggal 30 Desember besok baru akan selesai,” katanya.
Menurut Prayit, pengembang meminta perpanjangan karena masih ada item baru yang muncul. Seperti pengadaan kanopi dengan jumlah yang cukup besar. Sehingga proses yang menurutnya sudah memasuki tahap akhir harus tertunda.
“Insyaallah tanggal 30 itu sudah benar-benar bisa beres. Hasil ini juga masih dirapatkan juga,” akunya optimistis.
Namun pria yang juga Kepala Bidang Pasar Disperindakop UMKM ini tidak akan berpangku tangan. Ia mulai akan merundingkan terkait sanksi yang akan diberikan pada pengembang jika tak mampu selesaikan pembangunan.
“Ada jaminan pemeliharaan 5 persen ditambah jaminan untuk kualitas dan kuantitas, sementara tak tahan uang antara 5 sampai dengan 10 persen,” tuturnya.
Sementara itu Sekretaris Persatuan Pedagang Pasar Induk Wonosobo (PPIW) Eko Prasetyo menyebut hingga saat ini belum ada lagi laporan dari pemerintah terkait progres pembangunan pasar. Menurutnya saat ini masih dicat pada bangunan pasar. “Iya belum dikasih tahu kapan akan selesai. Harusnya tanggal 21 kemarin kan. Tapi di dalam sendiri masih ada pengerjaan,” katanya.
Pihaknya berharap pembangunan pasar tidak molor kembali. Sehingga awal tahun 2021 sudah ada rencana lanjutan untuk penataan tempat para pedagang. (git/lis)