RADARSEMARANG.COM, Wonosobo – Instagram (IG) Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Wonosobo menjadi sorotan publik. Sebab salah satu unggahannya terindikasi mengampanyekan kotak kosong untuk Pilbup 9 Desember 2020 mendatang.
IG dengan akun @disdukcapilwonosobo pada Rabu (11/11/2020) pagi menerbitkan story pamflet ajakan untuk merekam e-KTP agar bisa menyalurkan suara saat Pilbup. Dalam pamflet tersebut secara jelas tercantum logo KPU, scan contoh KTP, tulisan “Ayo ke Disdukcapil atau ke Kecamatan, Rekam e-KTP agar Suaramu Tersalurkan”. Di bagian bawah ada sederet logo.
Ada dua logo yang jadi sorotan. Pertama, terdapat contoh gambar surat suara dengan gambar paku mencoblos sisi kolom kosong. Kedua, logo bertuliskan “Buat Apa Golput, Kalau Ada Kolom Kosong!”.
Kepala Disdukcapil Wonosobo M Zuhri ketika dikonfirmasi via whatsapp membenarkan bahwa pamflet itu ada di IG resmi milik Disdukcapil Wonosobo. Namun terkait pembuat pamflet itu, ia mengaku belum diketahui. Pihaknya segera gelar koordinasi dengan pengelola media sosial Disdukcapil. “Terima kasih informasinya Mas. Saya tegaskan itu bukan produk Disdukcapil Wonosobo. Iya sudah kami lacak. Kemungkinan ada staf yang iseng. Ini akan segera kami luruskan. Kebetulan staf baru work from home (WFH),” ungkapnya.
Sementara itu, Sekda Wonosobo One Andang Wardoyo mengaku semula tidak tahu kalau ada unggahan seperti itu dan langsung menelusuri kebenaran isi pamlet. Apakah betul dibuat staf dan diunggah di IG resmi milik Disdukcapil Wonosobo. “Saya sudah langsung menegur Kepala Disdukcapil Wonosobo untuk selalu memantau dengan ketat dan meminta anak buah hati-hati. Pelaku saya minta diberi sanksi disiplin,” katanya.
Terpisah, Ketua DPD PAN Wonosobo Taufiq menyoroti adanya pamflet story di IG resmi pemerintah kabupaten. Menurutnya, hal tersebut bisa menjadi preseden buruk bagi netralitas ASN.
“Karena jelas bukan orang lain yang memasang pamflet itu di IG resmi Disdukcapil, ya pasti pegawai kantor tersebut,” ungkap juru bicara Koalisi Besar pengusung pasangan Afif Nurhidayat-M Albar ini.
Menurutnya, harus ada tindak lanjut dari pemerintah, agar nama baik dan citra Pemkab Wonosobo dalam menjaga integritas pilkada tetap terjaga. Kemudian perlu diselidiki lebih lanjut secara internal, apakah ada kesengajaan dalam pemasangan pamflet itu. “Dari hasil penelusuran tim media sosial kita, kami sudah menemukan bahwa setidaknya ada 10 akun lebih yang kami duga milik ASN berkampanye aktif mendukung kotak kosong, pergerakanya kami pantau terus,” tandasnya saat dihubungi via telepon Kamis (12/11/2020). (git/ton/bas)