RADARSEMARANG.COM, Wonosobo – Sejumlah warga di Desa Banyu Kembar, Kecamatan Watumalang membangun jalan tanpa bantuan pemerintah. Keputusan ini diambil setelah bertahun-tahun akses ke wilayah tersebut sulit dijangkau.
“Bantingan seikhlasnya dari 30 anggota tani di Dusun Gumuruh ini,” ungkap Rudiyanto, salah satu petani yang turut dalam upaya swadaya rehab jalan usaha tani itu Kamis (29/10/2020).
Dirinya menjelaskan. jalan tersebut merupakan akses utama menuju perkebunan salak milik masyarakat. Namun jalan yang dilalui itu terlalu sulit bagi pengendara sepeda motor. Sehingga muncul kesepakatan untuk patungan dalam membangun jalan.
“Semua petani sepakat untuk memperbaiki jalan usaha tani ini, dari sebelumnya setapak dan sempit serta licin ketika terkena hujan, saat ini kami usahakan untuk menjadi lebar kurang lebih satu meter dan lebih keras dengan betonisasi,” katanya.
Pengerjaan jalan tersebut sudah berjalan selama kurang lebih sepekan terakhir, dan masih akan berlanjut sampai tuntas sepanjang 150 meter. Para petani yang ikut swadaya membangun itu merupakan petani yang lahan perkebunannya dilewati akses jalan. Sebab selama ini mereka merasakan sulitnya masuk ke lahan untuk menanam maupun memanen salaknya.
“Buruk kualitas jalan ini kami sudah rasakan sangat menghambat para petani dan buruh pikul salak dalam menuju ke lahan, terutama saat mereka panen,” tegasnya.
Kepala Desa Banyukembar Muslihatun menyampaikan, Pemerintah Desa memberikan apresiasi terhadap para petani yang tidak terlalu bergantung pada Dana Desa. Justru mampu secara swadaya baik material maupun tenaga untuk membangun jalan usaha tani. “Kesadaran ini akan menjadi contoh untuk meningkatkan semangat warga lainnya agar tidak mudah menyerah dengan keadaan,” ucapnya. (git/ton/bas)