RADARSEMARANG.COM, Wonosobo – DPC Partai Gerindra Kabupaten Wonosobo mengaku sulit menjalin komunikasi dengan DPC PPP. Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Wonosobo Sumardiyo menjelaskan proses komunikasi dengan DPC PPP alami jalan buntu.
PPP dianggap tak ada niatan serius untuk membangun koalisi bersama Gerindra. Jika dalam dua hari ini tak ada hasil, maka Gerindra siap jadi penyeimbang. Padahal menurut Sumardiyo, Gerindra masih ingin mengajak PPP untuk berkoalisi. Dengan mengusulkan calon bersama.
Gerindra yang mendapat 6 kursi, dan PPP yang dapat 3 kursi itu, tentu bisa mencalonkan wakil yang disepakatinya. Dengan tujuan untuk menjadi lawan koalisi besar yang sudah terbentuk jauh-jauh hari. “Jadi harapannya biar ada penyeimbangnya lah. Biar demokrasi tetap berjalan,” ujarnya kepada Jawa Pos Radar Kedu Rabu (2/9/2020).
Dalam perjalanan politiknya, Gerindra mengakui telah menghubungi secara khusus PPP. Dengan mengirimkan 3 kadernya untuk berkomunikasi. Bukan hanya sekali. Tapi pertemuan itu telah dilakukan berulangkali.
“Bukan hanya kader saya. Secara khusus ketua PPP juga menghubungi saya saat di luar kota. Kita sudah ngobrol dan sepakat, tapi kok malah geser hasilnya,” katanya.
Kekecewaan Gerindra itu menurutnya didasarkan pada komitmen dari PPP yang tidak jelas. Padahal niatan awal Gerindra ingin membentuk poros baru itu, yang terpenting terjadi kesepakatan. “Biarkan Gerindra di Wonosobo jadi satu-satunya penyeimbang kalau itu memang harus dilakukan,” jelasnya.
Sementara itu, ketika Radar Kedu menghubungi Ketua DPC PPP Udiq Rindawan, tidak mendapatkan jawaban. (git/lis/bas)
