RADARSEMARANG.COM, Wonosobo – Nasib nahas dialami Kuwatno, 45, warga Paras RT 3 RW 10 Wadaslintang Wonosobo. Diduga karena penyakit epilepsinya kambuh, ia tercebur di Kali Tritis, Waduk Wadaslintang. Jasadnya ditemukan Rabu (17/6/2020) mengambang di waduk.
“Penemuan ini berawal dari laporan keluarga ke Polsek Wadaslintang bahwa almarhum Kuwatno sejak Selasa tidak pulang setelah izin pergi mencangkul di ladang dekat sungai,” terang Kapolsek Wadaslintang Polres Wonosobo, Iptu Waryanto kemarin (17/6/2020).
Pihaknya berkoordinasi dengan tim SAR dan koramil untuk menerjunkan tim. Aparat kepolisian Polsek Wadaslintang langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) bersama setelah mendekati waktu Isya hingga pukul 22.00 malam untuk melakukan proses pencarian. Namun hasilnya nihil.
“Baru keesokan harinya, kita terjunkan tim kembali di mana korban diperkirakan tercebur di muara Kali Tritis Waduk Wadaslintang, pada Selasa (16/6) sore. Benar saja, setelah menelusuri sungai hingga ke bibir waduk, korban berhasil ditemukan oleh tim SAR,” terang.
Korban lalu dievakuasi di pinggir Kali Tritis. Selanjutnya dibawa ke Puskesmas 1 Wadaslintang untuk diperiksa. Salah satu kerabat korban, Hamdi Wibowo, 40, menceritakan pada Selasa (16/6/2020), sekitar pukul 16.00 Kuwatno izin kepada istrinya untuk pergi ke ladang. Dengan membawa cangkul yang biasa digunakan untuk membersikan rumput.
“Kebetulan letak sawah yang dituju korban berada di seberang Kali Tritis. Namun akses menuju ladang harus dilalui dengan menyeberangi sungai. Yang biasa ia lakukan dengan menggunakan perahu sendirian,” tuturnya.
Pukul 17.00, tambah dia, biasanya korban sudah pulang ke rumah. Tapi hingga jam 17.30, Kuwatno tak menampakan batang hidungnya di rumah. Istri korban kemudian menyusulnya. Karena tak menemukan korban lantas meminta warga untuk ikut mencarinya. Keluarga risau, sebab selain tak pernah pulang larut, korban memiliki penyakit epilepsi yang kambuh sewaktu-waktu. Setibanya di tepian sungai, keluarga melihat perahu kecil yang biasa ditumpangi korban sudah berada di pinggir waduk namun kosong. Topi dan tongkat dayung masih tergeletak di dalam perahu. “Dari sana kemudian keluarga melaporkan kepada polisi untuk kita teruskan pencarian,” pungkasnya. (git/lis/bas)