RADARSEMARANG.COM, WONOSOBO – Puluhan kasepuhan dan kiai di Kabupaten Wonosobo berkonsolidasi menyikapi isu pilkada yang mulai menghangat. Lewat perkumpulan yang diberi nama Plat Hijau itu, 11 nama kandidat disiapkan untuk maju dan berlaga dalam Pilkada 2020.
“Kita menjaring 11 nama itu yang betul-betul berangkat dari suara nahdliyin. Jadi pemilihan bakal calon bupati dan wakil itu bukan hanya ditentukan dari elit kiai saja,” terang salah satu anggota Plat Hijau KH Abdullah Mubarok Kamis (3/12).
Hadir dalam kesempatan tersebut KH Abdul Chalim Alh, KH Subromalisi, KH Mutiqqun Asnawi, KH Ismail Mahmud, KH Haedar Idris, Dr KH Ngarifin Shidiq, KH Hakim Idris.
Dia menjelaskan 11 nama yang terpilih itu berasal dari kader atau ulama yang berangkat dari NU. Meskipun memiliki latar belakang pekerjaan yang berbeda beda. Mulai dari tokoh yang berasal dari ulama, pengurus di partai politik hingga pengusaha.
Sebelas kandidat tersebut antara lain, KH Abdurrohman Effendi (Ketua MWC NU Wonosobo), KH Ngarifin Shidiq (Ketua PCNU), Drs H Sabar Al Imron (mantan Sekretaris PCNU), Hj Ummi Fatmah Al Hafidzoh (Ketua PC Muslimat NU). Mereka berangkat dari struktur NU.
Sementara tokoh yang diusung dari parpol antara lain, Agus Ahmad Muhammmad dari Hanura, Hasan Asy’ari dan M Albar dari PKB, Heru Iriyanto dan Triyana Widodo dari Golkar, dan Yasin Yusuf dari PDIP. Satu tokoh yang berangkat dari pengusaha hanya Aryadi.
“Jadi nama kandidat itu berasal dari hasil kajian dan penjaringan yang dilakukan Plat Hijau secara intens dan mendalam,” terangnya.
Meski demikian ia mengakui nama tersebut masih belum final. Artinya masih terbuka peluang bagi nama baru yang akan muncul. Sebab menurutnya dari hasil yang telah keluar itu para kiai tidak merekomendasikan. Hanya sebagai kandidat yang berpotensi maju dalam bursa pemilihan Bupati Wonosobo periode 200-2024.
“Di luar nama tersebut di atas, tidak menutup kemungkinan ada kader NU yang belum terdaftar dan Plat Hijau masih sangat terbuka. Keputusan ini merupakan perwujudan aspirasi dan sumbangsih warga NU secara makro untuk Wonosobo lebih berkah,” serunya.
Namun, nama seperti Abdul Arif yang telah direkomendasikan tiga kiai sepuh beberapa waktu lalu tak masuk dalam daftar. Saat dikonfirmasi pihaknya memilih tidak berkomentar. “No comment,” katanya singkat. (git/lis)