30 C
Semarang
Thursday, 19 December 2024

Lautan Majlis Sholawat Padati Pasar Kertek

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM – Sudah sejak Maghrib, satu persatu warga berdatangan untuk memenuhi Komplek Pasar Kertek. Bukan untuk belanja, kedatangan mereka tak lain hanya ingin mengumandangkan sholawat. Ribuan masyarakat dibuat hanyut dalam lantunan shalawat yang dipandu Habib Ali Zaenal Abidin Assegaf dengan diiringi group Az Zahir.

Semakin mendekati waktu isya, ratusan pengunjung itu mulai duduk rapi. Meskipun berdesak-desakan, warga masyarakat tampak antusias mengikuti setiap lantunan lagu-lagu shalawat yang didendangkan.

“Alhamdulillah saya dan para habaib selama dua malam berturut-turut berada di Wonosobo. Melantunkan shalawat bersama warga masyarakat dengan penuh suka cita. Semoga apa yang dilantunkan bersama-sama ini dapat menjadikan manfaat dan kelak akan dapat syafaat dari Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam,” ungkap Habib Ali saat memberikan mauidzoh khasanah, Rabu (11/12/2019) malam.

Menurutnya, bahwa berkumpulnya ribuan masa itu tak lain karena sebab kecintaannya pada Rosululloh SAW. Meski harus berdesak desakan karena tempat yang tak cukup itu. Kemudian dirinya bercerita sekitar 1.400 tahun lalu. Salah seorang sahabat Nabi yang menanyakan kapan datangnya hari kiamat. Rasullullahpun kembali bertanya kepada sabahatnya, andai benar datang hari kiamat, modalmu apa? Kok berani beraninya mempertanyakan kapan datangnya hari kiamat.

“Lantas sahabat Nabi itu menjabaw. Bahwa modal yang menguatkannya mempertanyakan itu adalah cintadi dalam hati kepada sang baginda Rosul,” katanya.

Menurut dia menanamkan rasa cinta kepada baginda Nabi Muhammad SAW, niscaya Allah memasukannya kepada surga kelak. Lebih lanjut Habib Ali menyebutkan, dalam sehari terdapat 24 jam, namun waktu yang digunakan untuk ibadah hanya sekitar 25 menit. Sementara sisanya, banyak di antara kita yang menggunakan waktu yang ada dengan hal-hal bukan bernilai ibadah.

“Ada yang digunakan untuk maksiat, ada yang digunakan untuk berdzikir, ada yang digunakan untuk bershalawat dan berbagai aktivitas lain,” tuturnya.

Dijelaskan, jika waktu yang panjang dipergunakan untuk ibadah kepada Allah, maka ia beruntung. Akan tetapi jika tidak dimanfaatkan untuk hal positif dan ibadah, sangat sayang sekali. “Jika tidak ada kegiatan shalawat pada malam ini, bisa saja kita sedang tidur, bisa sedang bermain-main, bisa sedang mabok-mabokan atau bisa sedang apapun,” imbuhnya.

Namun dengan adanya shalawat yang digelar Kretek United pada malam ini, ada ribuan ummat Nabi Muhammad diberikan hidayah untuk datang dan mengikuti shalawat bersama di tempat ini. Sebelum kegiatan shalawat petang ini, Wonosobo mendapat barokah diguyur hujan. Namun, setelah adanya kegiatan shalawat alhamdulillah langit memberkahi dengan tidak menurunnya air hujan.

Habib Ali menyebutkan, hidup di dunia ini hanya menunggu antrean untuk menuju kematian. Tidak ada yang tahu umur manusia akan sampai kapan. Dia juga menyikapi mengenai dunia permedsosan di Indonesia yang sudah semakin parah. Saat ini makin marak pengguna medsos yang menggunakannya untuk menyebarkan kebencian, menyebarkan hoax, menghujat para ulama atau habaib, memfitnah organisasi Islam dan berbagai hal yang dilakukan untuk memperpecah belah persatuan. Membuat gaduh bangsa dan lainnya.

“Pada malam hari ini semoga diampuni segala dosa-dosanya. Diberi keberkahan dalam hidupnya. Dipertemukan dengan baginda Nabi Muhammad SAW kelak di akhirat nanti. Semua yang dilakukan ummat Nabi Muhammad pada malam hari ini diharapkan saat di akhirat berkumpul dengan Rasulullah. Saat ini sudah akhiruzzaman, banyak yang menasihati orang lain, namun dirinya tidak melakukan introspeksi diri, dengan kesadaran diri melakukan kebaikan,” tutur dia. (git/ap)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya