KONPRES : Ketua Askab PSSI Wonosobo Abdul Arif (tengah) didampingi Ketua Panitia Praliga Rifki Hanif (kiri) dan Ketua Panitia Zona II Muhaimin Bimakhtiar saat konferensi pers di kantor KONI Wonosobo.(Sigit Rahmanto/Jawa Pos Radar Kedu)
RADARSEMARANG.COM, WONOSOBO – Askab PSSI Wonosobo akan menggelar kompetisi praliga. Diikuti 96 klub yang terbagi dalam tiga zona. Ketua Askab PSSI Wonosobo Abdul Arif mengungkapkan, Praliga 2019 ini bakal menjadi pertandingan terbesar di Wonosobo. Sebab baru pertama kali ini digelar.
“Praliga ini menjadi kompetisi terbesar di Wonosobo jika dilihat dari sisi jumlah peserta,” terangnya saat memberikan keterangan kepada awak media di kantor KONI Wonosobo Senin (4/11).
Menurutnya praliga ini menjadi kompetisi resmi yang dilakukan oleh Askab. Dengan output yang akan menghasilkan empat klub terbaik untuk masuk di liga 2.”Empat tim nanti akan bertanding untuk masuk divisi Liga 2. Menggeser dua tim yang terdegradasi,” ungkapnya.
Menurutnya kompetisi ini bakal terbagi di tiga zona. Yaitu zona pertama bertempat di Lapangan Tanjungsari, Sedayu, Sapuran. Zona 2 di Lapangan Wonokasihan, Sojokerto, Leksono. Zona 3 di Lapangan Jlamprang, Wonosobo. Masing-masing zona diikuti 32 tim.
Menurutnya zona 1 meliputi Kecamatan Sapuran, Kepil, Kalikajar dan Kertek. Zona 2 Kecamatan Watumalang, Leksono, Sukoharjo dan Selomerto. Zona 3 terdiri dari Kecamatan Kejajar, Garung, Mojotengah dan Wonosobo. “Nanti dari tiga zona ini akan dipilih 8 klub untuk masuk ke 8 besar untuk memperebutkan 4 tiket masuk ke Liga 2,” jelasnya.
Sementara itu, ketua panitia zona 3 Praliga 2019, Muhaimin Bimakhtiar mengatakan, potensi sepak bola di Wonosobo sebenarnya sangat bagus. Hal itu bisa dilihat dari segi pemain setidaknya hampir ada 3.000 pemain profesional sepak bola di Liga 1, Liga 2 dan Pra Liga, karena setiap pemain hanya bisa bermain di satu kompetisi. (git/lis)
