28 C
Semarang
Monday, 16 June 2025

Tersembunyi di Antara Dua Gunung

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, BERBICARA soal wisata alami, Wonosobo adalah surga bagi para penikmat alam. Bagaimana tidak, setiap sudut wilayahnya selalu menawarkan hamparan alam yang tampak eksotis. Membuat setiap mata yang memangdangnya tak pernah jemu. Tak terkecuali saat datang ke air terjun Sikarim.

Air terjun atau yang biasa orang lokal dikenal dengan Curug Sikarim menjadi spesial karena letaknya yang istimewa. Sebab, jika dilihat dalam bentang alam, curug ini berada persis di tengah kawasan Gunung Bismo dan Gunung Rogojembangan. Masuk Desa Sembungan, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo.

Sebelum masuk dalam kawasan curug, para pelancong bakal disajikan dengan sketsa alam yang masih sangat alami. Pohon pinus yang masih tampak rindang di kanan kiri jalan, serta hamparan perkebunan yang ditanam anekan macam sayur milik petani. Menjulang diantara lereng lereng gunung. Membuat mata yang penat akan kehidupan, seketika terhempas dalam balutan kedamaian.

Tentu ada nuansa berbeda dari cara pengunjung untuk menikmati keindahan air terjun. Melihat dan mendengar gemericik air terjun dengan ketinggian sekitar 24 meter. Dengan latar belakang Bukit Sikunir yang menjulang, kepenatan itu sirna seketika.

Konsep curug yang masih alami ini tampak tak banyak dirubah oleh warga disana. Ada kesan, dimana setiap air yang jatuh dari atas curug itu agar tetap bisa menyentuh tumbuhan liar yang berada di sekelilingnya.

Di sekitar air terjun tampak masih banyak ditumbuhi perdu dan tanaman langka. Pesona air terjun yang mengalir menyusuri dinding batu dari atas ketinggian bukit, mengaliri setapak demi setapak bebatuan di dasar air terjun. Dengan udara dingin ditambah air terjun yang bening dan sejuk.

Curug yang berada di sebelah utara pusat Kota Wonosobo itu bisa ditempuh dengan jarak ekitar 19 kilometer dari Alun-Alun Wonosobo. Jalur yang ditempuh bisa melewati jalur Mlandi dan Sirangkel. Para wisatawan bisa menempuh jalur yang sama ketika hendak menuju Tlaga Menjer. Tentu karena jalan baru selesai dibangun, perjalanan akan sangat nyaman dan mengasikkan.

Menurut penuturan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Wonosobo, Widi Purwanto saat ini jalur masih dibenahi. Pihaknya menggelontorkan anggaran sebesar Rp 18 miliar untuk proyek pembangunan tahap II penuntasan jalur yang dinamai Jalan Rakai Panangkaran itu. Saat ini masih tersisa sekitar 1,5 kilometer untuk melebarkan dan pengeraskan jalur antara Desa Mlandi Kecamatan Garung dengan Desa Sembungan Kecamatan Kejajar, Wonosobo. Jika dulu lebar jalan hanya empat meter, saat ini ditingkatkan menjadi 11 meter.

“Jika pembangunan rampung, kita akan mengoperasikan jalur Wisata ke Dieng itu melingkar. Dengan harapan, setiap Wisatawan bisa mampir di Spot wisata yang disediakan oleh Disparbud,” katanya. (Sigit Rahmanto/bas)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya