RADARSEMARANG.COM, WONOGIRI – Sebuah minibus mengalami kecelakaan tunggal di Dusun Kepuh, Desa Bumiharjo, Kecamatan Nguntoronadi, Wonogiri, Senin (21/11) malam.
Kejadian kecelakaan maut itu dibenarkan Camat Nguntoronadi Endrijo. Dia mengatakan, kecelakaan terjadi sekitar pukul 19.30. Lokasi kecelakaan tepatnya di selatan Gunung Pegat, Dusun Kepuh.
“Ini saya bersama pak kapolsek, pak danramil masih di lokasi, evakuasi. Untuk busnya jenis minibus. Tapi belum bisa memastikan bus apa. Karena bus masih masih di dalam jurang, kondisinya gelap,” tutur Endrijo kepada Jawa Pos Radar Solo.
Dugaan sementara, penyebab kecelakaan karena bus tak kuat menanjak. Hingga kemudian bus hilang kendali dan masuk jurang.
Polisi memastikan ada delapan korban meninggal dunia dalam insiden kecelakaan maut minibus di Dusun Kepuh, Desa Bumiharjo, Kecamatan Nguntoronadi Senin (21/11) malam. Kecelakaan itu terjadi karena minibus yang berisi rombongan tilik bayi tak kuat menanjak.
Kapolres Wonogiri AKBP Dydit Dwi Susanto mengatakan, peristiwa naas itu terjadi sekitar pukul 19.45.
Diketahui, kecelakaan itu hanya melibatkan minibus KSU Panca Tunggal bernopol AD 1684 BG. Sopir minibus adalah Wantiyo, 44, warga Dusun Bendungan Desa Kulurejo Kecamatan Nguntoronadi.
“Untuk korban meninggal dunia ada delapan orang. Untuk penumpangnya ada 36 orang,” ujar Dydit.
Kapolres menerangkan, kecelakaan itu berawal saat minibus berjalan dari arah barat ke timur di jalan desa berupa cor beton.
Sesampainya di TKP, di mana kondisi jalan menanjak, minibus tak kuat naik. Sadar tak kuat menanjak, pengemudi menarik hand rem.
“Karena jalan cor beton itu licin bus mundur dan tak bisa dikendalikan hingga akhirnya terjadilah kecelakaan itu. Minibus masuk area persawahan,” ujar Dydit. (al/ria/ap)