Ada beberapa hal yang menarik dari tradisi yang satu ini, salah satunya dalam pembukaan tradisi menyembelih kambing kendit di aliran sungai.
Kambing kendit yang disembelih merupakan kambing jawa dengan satu warna berbeda yang melingkar di bagian perutnya. Hal tersebut sebagai penggambaran ikatan warga desa yang kuat.
Seperti halnya kehadiran jadah dan hawuk-hawuk yang berasal dari ketan dan gula merah menandakan ikatan warga desa yang diharapkan membuahkan hal yang manis.
“Kemudian terdapat pisang raja temen yang filosofinya masyarakat memiliki keinginan atau kinerja yang temen atau sungguh-sungguh, ” jelasnya. (nun/ton)
Reporter:
Nurfa’ik Nabhan