RADARSEMARANG.COM, Ungaran – Batik Patron Ambarawa mulai dihidupkan dan dikenalkan kembali oleh para penggiat sejarah. Salah satunya, dengan peluncuran Batik Gripatwa ‘Gagrak Patron Ambarawa’.
Salah satu penggiat Batik Patron Ambarawa, Mahfud Fauzi, peluncuran batik yang satu ini merupakan upaya mengenalkan warisan para leluhur. Jumlahnya ada sekitar 87 motif. Khusus untuk yang diproduksi di Ambarawa.
“Batik Patron Ambarawa adalah Batik Klasik. Bahkan sudah didokumentasikan Belanda pada tahun 1867 dan tersimpan di Museum Tropen Belanda,” katanya, Minggu (28/5).
Sementara itu, Bupati Semarang, Ngesti Nugraha mengatakan budaya batik di Kabupaten Semarang harus dilestarikan. Selain itu harus juga dikenalkan pada generasi muda. “Supaya nantinya generasi muda bisa berkreasi dengan batik,” tuturnya.
Pemkab Semarang sudah berkoordinasi dengan beberapa pihak terkait untuk nantinya bisa mengembangkan batik-batik yang ada di setiap kecamatan. Bupati Ngesti juga menyiapkan sentra batik di yang ditempatkan di Karangduren, eks Pasar. (nun/bud)
