RADARSEMARANG.COM, Ungaran – Orderan cemilan di Kampung Tumpi, Dusun Karangbolo, Desa Lerep, Kecamatan Ungaran Barat, meningkat hingga 200 persen. Jelang Lebaran ini menjadi momen berkah bagi para pelaku UMKM di dusun tersebut.
Dusun Karangbolo memang dikenal sebagai Kampung Tumpi. Mengingat dari 289 kepala keluarga (KK), sebanyak 80 persen warga merupakan pembuat tumpi.
“Kalau saat ini (jelang Lebaran) memang permintaan melonjak hingga dua kali lipat atau 200 persen dari hari-hari biasa,” ujar Ketua UMKM Karangbolo, Mitwa Amir.
Sekali menggoreng bisa untuk seratus hingga dua ratus pack. Tergantung besar kecilnya kemasan serta permintaan pasar. Tumpi di Karangbolo bervariasi. Mulai tumpi kacang hijau, tumpi kacang tanah, keripik bayam, keripik tempe, untuk yuyu, widaran, keripik pare, dan masih banyak lagi.
Di Dusun Karangbolo ada 52 pelaku UMKM. Tidak ada persaingan dalam mengembangkan usaha, warga saling support. Ibaratnya sebuah lilin kalau satu maka cahayanya kurang terang, tetapi dengan banyak lilin akan bisa mengahasilkan cahaya yang terang. Sehingga banyak laron yang mendatangi cahaya tersebut.
“Walaupun kita semua memiliki usaha yang sama, namun semuanya laku karena memiliki pelanggan dan pangsa pasar masing-masing mas,” katanya.
Pemasaran tumpi ini sudah sampai Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, hingga Kalimantan. Selain itu produk makanan ringan ini juga dipasarkan ke pusat oleh-oleh maupun tempat wisata yang ada di Kabupaten Semarang.
“Kalau keluar kota biasanya kita kirim sendiri, selain hemat juga untuk meminimalisasi kerusakan pada produk. Biasanya kalau dipaketkan sering rusak dan remuk ketika sampai dilokasi tujuan,” pungkasnya. (nun/zal)