26 C
Semarang
Sunday, 15 June 2025

Pemkab Semarang Targetkan Zero Stunting di Tahun 2024

Artikel Lain

Hal senada juga diungkapkan Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Semarang H Basari.

Dikatakan wakil bupati Semarang ini, masalah stunting di Kabupaten Semarang sudah tidak harus dikurangi, tetapi harus dihilangkan. Target di tahun 2024, stunting di Kabupaten Semarang harus nol kasus atau zero stunting. Upaya percepatan penurunan stunting sebenarnya sudah lebih dahulu dilakukan dengan adanya regulasi tentang penanganan stunting di desa dan kelurahan.

“Tren target penurunan stunting secara nasional kita sudah jauh di bawah nasional. Jadi, kalau nasional itu per tahunnya 2,2 persen, kita sudah cukup bagus di atas nasional,” paparnya.

Beberapa strategi yang sudah diterapkan untuk menangani stunting terdapat lima pilar. Di mana perlu melihat satu per satu permasalahan apa yang menyebabkan stunting berkembang. Karena di masing-masing desa atau kelurahan, permasalahannya sudah tidak sama lagi. Sehingga penanganan stunting melibatkan semua elemen.

“Bagaimana agar stunting ini bisa terselesaikan dengan baik, ini harus kerja sama yang baik, terutama elemen masyarakat yang ada di level paling bawah,” katanya.

Basari mengimbau kepada para kepala desa untuk mencoba membuat formula penanganan yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Disamping mengandalkan anggaran daerah atau anggaran desa, bisa dicoba untuk membuat kelompok sosial yang intens dalam membantu percepatan penurunan stunting.

“Bisa mengajak kelompok aktivis sosial atau aktivis kesehatan untuk bergabung dalam kelompok tersebut,” ujarnya.

Bupati Semarang Ngesti Nugraha meminta agar data angka stunting per desa atau kelurahan dibuka, sehingga nantinya treatment penanganannya bisa lebih efektif dan cepat. Ia juga meminta masing-maisng desa untuk mengalokasikan anggaran untuk menghilangkan stunting.

“Dari DP3AKB dan Dinas Kesehatan beberapa waktu yang lalu melalui ibu-ibu tim kesehatan sudah bagus sekali ada upaya kaitanya untuk meningkatkan visi penurunan stunting,” katanya.

Harapannya, dengan adanya kegiatan yang serius seperti kegiatan pembinaan, bisa efektif dalam penurunan stunting. Pembinaan tersebut berkaitan dengan pernikahan dini dan ibu-ibu hamil yang masih bekerja. Karena itu, perusahaan-perusahaan juga menjadi sasaran untuk dilakukan pembinaan penurunan stunting.

“Beberapa waktu lalu sudah ada musyawarah kaitannya dengan upaya penurunan stunting di perusahaan-perusahaan. Nantinya kita ada langkah-langkah khusus untuk bergotong royong bersama-sama agar nanti stunting bisa turun bahkan hilang,” harapanya. (nun/aro)

Reporter:
Nurfa’ik Nabhan

Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya