26.8 C
Semarang
Sunday, 22 June 2025

Pemkab Semarang Targetkan Zero Stunting di Tahun 2024

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Ungaran – Upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Semarang saat ini terus digencarkan. Bahkan upaya tersebut tidak hanya menjadi kewajiban atau tugas dari satu sektor saja, melainkan diperlukan koordinasi multisektor yang harus dilibatkan.

Kasus stunting yang ditemukan di Kabupaten Semarang sekitar 3.900 kasus. Namun turun kurang lebih 616 kasus atau 0,88 persen. Pada 2023 ini, kegiatan percepatan penurunan stunting akan terus digencarkan, bahkan menjadi program prioritas di Indonesia.

Penanganan stunting di Kabupaten Semarang tidak hanya mencakup pemenuhan gizi ibu hamil dan balita saja. Terdapat faktor lain, seperti penyiapan sanitasi lingkungan yang baik akan berperan penting dalam upaya penurunan stunting.

“Karenanya, semua pemangku kepentingan dari berbagai sektor harus dilibatkan dalam tahapan penanganan, baik di tingkat pusat, provinsi, daerah, maupun masyarakat di Kabupaten Semarang,” ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan,. Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Semarang Dewi Pramuningsih kepada RADARSEMARANG.COM.

Pelibatan multisektor ini telah dilakukan dalam kegiatan “Rembug Stunting” yang menghadirkan seluruh pemangku kepentingan dari pemerintah daerah hingga pemerintah desa atau kelurahan. Rembug Stunting tersebut merupakan langkah penting untuk memastikan terjadinya integrasi pelaksanaan intervensi secara bersama-sama antar organisasi perangkat daerah (OPD) penanggung jawab layanan dengan sektor ataupun lembaga non pemerintah dan masyarakat.

“Kegiatan tersebut akan menjadi bagian dari tahapan di tingkat kabupaten yang akan dilanjutkan dengan koordinasi di tingkat kecamatan dalam kegiatan mini lokarya di kecamatan ataupun pelaksanaan audit kasus stunting,” katanya.

Reporter:
Nurfa’ik Nabhan

Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya