RADARSEMARANG.COM, Ungaran – Tingkat kesadaran para nelayan di sekitar Rawa Pening akan pentingnya memakai life jacket atau pelampung untuk keamanan masih minim. Dan akibatnya masih sering terjadi kejadian atau kecelakaan nelayan meninggal karena tenggelam.
Salah satu relawan SAR Buser, Koko Qomarullah mengungkapkan di sekitar Rawa Pening terdapat 13 kelompok nelayan yang masih aktif. Namun juga terdapat nelayan umum yang tidak masuk dalam kelompok tersebut. Menurutnya nelayan-nelayan yang tidak masuk dalam kelompok tersebut susah untuk diedukasi atau diberitahu tentang keselamatan selama pergi ke Rawa Pening.
“Mereka cenderung susah untuk diberitahu tentang keselamatan dan pentingnya memakai pelampung. Karena mereka beranggapan sudah bisa berenang,” ujarnya.
Hal tersebut menjadi sorotan karena Minggu (5/3) lalu ditemukan dua nelayan yang meninggal karena tenggelam di Rawa Pening. Sehingga penggunaan life jacket atau pelampung sangat penting untuk nelayan disaat mereka pergi mencari ikan di Rawa Pening.
“Kalau mereka ikut ke kelompok nelayan pasti sudah tahu bagaimana kewajiban keselamatan untuk pergi ke Rawa Pening. Karena setiap bulan kelompok nelayan melakukan pertemuan rutin,” katanya.
Koko berharap kepada pemerintah daerah ataupun Polres Semarang jika melakukan edukasi tentang keselamatan tidak hanya di tempat wisata. Melainkan di desa-desa yang jumlah nelayannya banyak. Agar para nelayan bisa langsung mendapatkan edukasi tersebut.
Sementara itu, Wakapolres Semarang, Kompol Sigit Ari Wibowo mengungkapkan pihaknya menyampaikan dan memberikan himbauan kepada pelaku usaha wisata air dan nelayan dalam program dari Polda Jawa Tengah “Ikan Selayar (Ikut Andil Keselamatan Berlayar)” Selasa (8/3).
