RADARSEMARANG.COM, UNGARAN – Dua rumah roboh akibat tertimpa talut longsor di Dusun Thekelan, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jumat (3/3).
Longsor terjadi setelah kawasan tersebut diguyur hujan selama dua hari. Saat kejadian, warga tidak sempat menyelamatkan diri. Tercatat, delapan warga mengalami luka-luka dan dilarikan ke RSUD Salatiga.
Pantauan RADARSEMARANG.COM di lokasi kejadian, dua rumah milik Warno, warga RT 3 RW 17 tersebut saat ini sudah tidak ada, dan rata dengan tanah. Material longsor masih belum dievakuasi oleh warga maupun relawan BPBD Kabupaten Semarang.
Salah satu warga, Bungah, mengungkapkan, longsor tersebut dikarenakan curah hujan tinggi yang melanda Dusun Thekelan selama dua hari. Kebetulan pemilik rumah, Warno dan keluarga sedang ada hajatan pernikahan. Dan keluarga sedang berada di kediaman mempelai wanita di Kecamatan Susukan untuk melaksanakan ijab qabul.
“Dua rumah rata dengan tanah. Satu kandang juga hancur,” ujarnya.
Dalam kejadian tersebut terdapat beberapa warga yang sedang rewang dan memasak di dapur tertimpa longsor tersebut. Di antara delapan korban tersebut, terdapat dua warga yang terjepit dan langsung dilarikan ke RSUD Salatiga untuk mendapatkan perawatan.
“Untuk korbannya, enam luka ringan dan dua luka berat,” jelasnya.
Talut dengan ketinggian sekitar enam meter tersebut sebelumnya sudah terlihat miring dan retak akibat diguyur hujan deras. Namun saat kejadian tidak terdapat tanda-tanda longsor. Sehingga warga yang berada di dalam rumah tidak sempat menyelamatkan diri.
Salah satu kerabat pemilik rumah, Iwan, mengatakan, di sekitar rumah sudah dipasang tenda untuk hajatan ngnduh mantu, Sabtu (4/3) hari ini. Namun kursi masih belum ditata, hanya tenda yang sudah terpasang.
“Sebagian tenda tertimpa longsor, sehingga harus mengamankan tenda terlebih dahulu,” katanya.
Akibat kejadian ini, kerugian pemilik rumah ditaksir mencapai Rp 190 juta. Sebab, dua rumah milik Warno dengan ukuran 15×10 meter persegi dan 6×10 meter persegi rata dengan tanah.
Bupati Semarang Ngesti Nugraha saat meninjau lokasi kejadian menyampaikan rasa prihatin atas kejadian tersebut. Ia berpesan kepada seluruh masyarakat agar selalu waspada dan hati-hati. Pasalnya, saat ini wilayah Kabupaten Semarang sedang dilanda cuaca buruk.
“Terutama bagi masyarakat yang memiliki rumah di perengan atau di dekat tebing, agar selalu waspada,” pesannya.
Ngesti juga berterimakasih karena warga Dusun Thekelan cepat tanggap dalam membantu mengevakuasi longsor dan puing-puing rumah yang roboh. Ia juga menyempatkan untuk mengunjungi beberapa warga yang mengalami luka-luka akibat kejadian longsor tersebut. (nun/aro