31 C
Semarang
Monday, 7 April 2025

Inovasi Pakan Ternak, Sebulan Bisa Produksi 50 Ton

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Ungaran – Badan Usaha Milik Petani (BUMP) Pabelan menerima bantuan pakan ternak berkualitas. Pakan akan dikembangkan menjadi pakan yang memiliki gizi baik buat hewan ternak. Pakan nantinya akan dikembangkan yakni biograss dan biovitas.

Masing-masing jenis pakan memiliki keunggulan serta kemampuan berbeda. Seperti biovitas memiliki tingkat protein tinggi yakni 18 persen dan kemampuan produksi di angka 289 ton.

Kepala Desa Kadirejo, Pabelan, Riyadi, mengaku pengolahan rumput pakan ternak meningkatkan pendapatan masyarakat. Sebab angka produksi paling banyak bagi peternak di biaya pakan. “Dengan inovasi ini sangat membantu petani. Kita sudah produksi per pekan 12 ton. Jadi kalau satu bulan bisa 50 ton,” akunya.

Kepala Balai Besar Litbang Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian (BB Biogen), Mastur, mengatakan, pengenalan inovasi pakan membantu para peternak untuk meningkatkan produktivitas peternakan di Pabelan. Sehingga bisa menjadi solusi bagi peternak dengan kondisi lahan yang sempit namun menghasilkan pakan besar.  “Kemampuan produksi rumput kalau satu hektar bisa hampir untuk memberi makan 20 ekor hewan ternak,” katanya.

Dengan bibit rumput tingkat produksi tinggi bisa menguntungkan petani dan tidak perlu khawatir kekurangan pakan. Sehingga petani bisa fokus mengembangkan hal lain untuk menunjang keberlangsungan mereka.  Banyak petani milenial dari Grobogan, Banyumas, Sragen, Pati, dan Karanganyar yang sudah menjual jenis rumput tersebut. Karena 70 persen dari usaha ternak adalah pakan. “Jadi kalau kita bisa menyelesaikan masalah pakan itu semuanya jadi beres,” tambahnya.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah, Agus Wariyanto, mengatakan pihak pemprov di bidang peternakan memiliki tagline “Ternak Tangguh Jawa Tengah”. Dimana perwujudan dari tagline dengan adanya Jogo Ternak. “Jogo Ternak mulai dari menjaga tingkat perekonomian peternak, teknis dari peternakan, hingga kesehatan hewan ternak,” ujarnya.

Ia menambahkan, kelembagaan di tingkat peternak juga sangat penting. Partisipasi masyarakat merupakan kontribusi bentuk nyata. “Pemerintah sebagai regulator. Tetapi operator harus ada yang nanti ada di Badan Usaha Milik Petani,” tambahnya. (nun/fth)

Reporter:
Nurfa’ik Nabhan

Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya