RADARSEMARANG.COM, UNGARAN – BRI Kanca Ungaran memberi bekal santri pelatihan digitalisasi pendidikan dan kemandirian. Program tersebut untuk 1.000 madrasah dan pondok pesantren (ponpes).
Kegiatan dilaksanakan di Griya Yodesiya Kecamatan Bergas, Rabu (7/12). Program ini merupakan implementasi BRI untuk mendukung Tujuh Program Prioritas Kementerian Agama Tahun 2022.
Ada lima ponpes di Kabupaten Semarang yang mengikuti kegiatan tersebut. Antara lain Ponpes Darul Fikri, Ponpes Darrusalam, Ponpes Bina Insani, Ponpes Nurul Amal, dan Ponpes Al Masyudin.
Peserta mendapat pengetahuan tentang digital marketing yang disampaikan oleh Owner UMKM.Net, Marjoko.
“Kegiatan ini untuk membekali para santri mengenai digital marketing. Mengingat masa sekarang apa saja sudah di digital,” ujar Pimpinan BRI Kanca Ungaran, Fahmi Hidayat.
Fahmi mengungkapkan, sosialisasi tersebut juga memperkenalkan Junio Smart, salah satu inovasi BRI untuk mempermudah madrasah dan ponpes dalam hal administrasi.
Junio Smart merupakan aplikasi pengelolaan manajemen sekolah yang meliputi akademik, administrasi, dan informasi dalam satu platform informasi.
Dalam aplikasi Junio Smart juga terdapat beberapa fitur yang mengintegrasikan sekolah, orang tua, dan siswa secara real time dan online.
“Dengan adanya aplikasi Junio Smart ini tentu akan memberikan kemudahan dan kenyamanan orang tua dalam mendampingi perkembangan akademik di sekolah. Dan aplikasi tersebut juga bisa diakses melalui handphone masing-masing orang tua,” terangnya.
Selain mendapatkan pengetahuan tentang digital marketing dan aplikasi Junio Smart, peserta juga berkesempatan untuk belajar menjadi seorang pengusaha.
BRI Kanca Ungaran juga mengundang pengusaha kopi dari Gunthem Coffe, Rendi Santoso dan Sakur. Peserta mendapat pelatihan cara meracik kopi dari awal hingga menjadi sebuah minuman.
“Harapannya setelah sosialisasi dan pelatihan ini akan menimbulkan jiwa wirausaha dari masing-masing peserta. Ke depan akan ada beberapa program serupa dari BRI,” tandasnya. (bis/nun/zal)