RADARSEMARANG.COM, UNGARAN – Pemkab Semarang gencarkan program pemurnian tanah pertanian sejumlah lahan pertanian.
Hal itu dilakukan karena sejumlah petani mengalami kesulitan tanam akibat tanah di lahan sawah mengeras.
Bupati Semarang, Ngesti Nugraha mengatakan, kesulitan yang dialami petani akibat dampak penggunaan pupuk kimia. Pihaknya sudah menyiapkan program pemurnian tanah yang mencakup 200 hektare lahan pertanian.
“Kami mengupayakan agar petani tidak bergantung pupuk kimia. Pelan -pelan harus beralih ke pupuk semi organik dan organik murni, ” katanya.
Pemkab nanti akan mendukung fermentasi kotoran ayam, kambing, dan sapi untuk menjadi pupuk organik.
Para Penyuluh Pertanian Lapangan akan mendampingi para petani. Saat ini tengah dijalin komunikasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk budidaya padi Genjah.
“Harapannya nanti program ini bisa menjadi terobosan bagi para petani. Misal mereka setahun panen sekali, nantinya bisa dua kali panen, ” tambahnya.
Suwestiyono, petani asal Desa Bejalen Kecamatan Ambarawa, mengaku ia bersama petani lainnya mengeluhkan tanah yang keras akibat penggunaan pupuk kimia. Bahkan saat dicangkul, kepala cangkul menancap.
“Itu cukup mengganggu para petani walaupun tidak berpengaruh.