RADARSEMARANG.COM, Ungaran – Curah hujan yang tinggi membuat sejumlah petani di Kabupaten Semarang resah. Sebab, lahan pertanian semua tergenang air akibat debit air Rawa Pening naik. Kondisi ini membuat petani terancam gagal panen.
Salah satu petani asal Desa Bejalen Kecamatan Ambarawa, Sulistiyono, mengaku petani resah karena lahan pertaniannya berpotensi tergenang air. Musim hujan yang mulai datang membuat debit air naik ke lahan pertanian.
“Situasinya sulit ditambah dengan adanya curah hujan yang tinggi. Sementara yang sudah ditanami bisa terancam gagal panen,” katanya.
Ia menambahkan, kondisi diperparah dengan adanya pengecoran di Pintu Air Tuntang yang menyebabkan padi tergenang. Petani berharap pengelola proyek bisa memberitahu sebelumnya berkaitan dengan genangan air yang datang.
“Semoga ada langkah-langkah pasti untuk mengatasi genangan air tersebut, agar kami para petani bisa kembali bertanam,” ujarnya.
Hal serupa dirasakan Suwandi, petani asal Desa Asinan, Kecamatan Bawen. Musim hujan tahun ini membuat lahan miliknya sudah nyaris tergenang. “Takut nanti kejadian seperti yang sebelumnya, jadi tidak bisa ditanami lagi,” akunya.
Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Pangan (Dispertanikap) Kabupaten Semarang, Wigati Sunu, mengatakan, petani masih belum memulai penanaman pada umumnya. Dikarenakan mereka masih mengkhawatirkan kemungkinan terjadi saat musim hujan.
“Jadi mereka menunda sambil menunggu cuaca ekstrem berlalu di masa pergantian musim. Meski ada beberapa yang sudah tanam,” tambahnya. (nun/fth)
