RADARSEMARANG.COM, Ungaran – Satreskrim Polres Semarang berhasil menangkap dua pencuri spesialis sekolahan. Komplotan ini telah beraksi di sembilan sekolah dan satu balai desa di Kabupaten Semarang.
Saat gelar perkara Kapolres Semarang AKBP Yovan Fatika mengatakan tersangka yang bernama Mad Ngalim, 40, warga Desa Dadapayam, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang sempat dipergoki warga saat beraksi di SD Negeri Genting 3 Kecamatan Jambu. Tersangka juga sempat dikroyok warga.
“Saat ketahuan warga, dia sempat melukai Kadus Ngrawan Nova Putra dengan senjata tajam. Sementara rekannya melarikan diri. Dari data pelaku revidivis tapi tidak di KabupatenSemarang,” jelasnya. Selasa (11/10).
Tersangka mengalami patah tulang tangan kanan dan harus menjalani perawatan di RS Bhayangkara Semarang. Sedangkan korban mengalami luka dibagian dada dan bagian belakang kepala. Kejadian tersebut terjadi Rabu 28 September pukul 17.00. “Sekarang kondisinya lebih baik karena sudah dioperasi,” lanjutnya.
Dalam pengembangan kasus ini, Ngalum melakukan pencurian bersama rekannya yang bernama Wahyu Adityart, 28, warga Desa Asinan, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang. Mereka berkeliling mencari sasaran.
Yovan mengatakan 10 tempat yang dibobol pencuri ini adalah SDN Genting 3, MI Sabilul Huda, SD Kanisius Bedono, SDN 04 Brongkol, SD Kandangan Bawen, dan kantor Kelurahan Kandangan Bawen. Selanjutnya SDN Ngajaran Tuntang, SDN Tuntang 02, SDN Asinan 02 Kecamatan Bawen, dan SDN Kuwarasan.
Barang bukti yang diamankan dari pencurian ini antara lain speaker, tabung gas, mic dan kabel, senter, Honda Vario H 3318 FC, serta berbagai peralatan pencurian.
“Saat melihat ada sekolah yang sepi beraksi dengan obeng, linggis, serta tang. Bahkan satu kali jalan bisa dua tempat yang digasak,”ungkapnya.
Sementara itu Mad Ngalim mengaku selalu membawa alat perangnya di dalam tas. Sebelumnya ia selalu cek lokasi sebelum beraksi. “Penting sepi dan aman, langsung masuk. Barang apa saja yang bisa diambil ya diambil, nanti dijual di tukang rosok,”pengakuannya. (ria/bas)