27 C
Semarang
Sunday, 15 June 2025

Bazar Pangan Murah Sasar Buruh Pabrik Kabupaten Semarang

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Ungaran – Harga bahan pangan pokok di Kabupaten Semarang yang fluktuatif menjadi salah satu hal yang perlu di tangani. Pemerintah Kabupaten Semarang bersama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Ketahanan Pangan mengadakan Bazar Pangan Murah.

Bazar Pangan Murah tersebut kali ini menyasar karyawan pabrik atau buruh di sejumlah perusahaan di Kabupaten Semarang. Terdapat beberapa titik seperti di PT Ungaran Sari Garment (USG) Kecamatan Ungaran Barat.

Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, mengungkapkan bahwa bazar tersebut di samping membantu para petani yang berkaitan dengan pangan dan hasil pertanian. “Juga untuk harga kita sesuaikan dengan harga petani, ” ungkapnya.

Dalam bazar tersebut, terdapat sejumlah bahan pangan pokok yang dijual. Selain itu juga terdapat makanan ringan hasil produksi warga serta tanaman hias. Para karyawan pabrik juga di berikan kupon senilai Rp 99 ribu untuk dibelanjakan baik itu paket maupun belanja secara terpisah.

“Untuk harga kita sesuaikan dengan harga petani, agar para karyawan bisa mendapatkan bahan pangan yang fresh, ” katanya.

Selain itu, untuk harganya pun bervariasi seperti beras dijual dengan harga Rp 8.800 per kilogramnya. Kemudian harga telur di jual dengan harga Rp 20 ribu per kilogram.

Ngesti menuturkan, pihaknya bersama Dinas Ketahanan Pangan Jateng memberikan subsidi dengan tujuan membantu petani dan konsumen. Jadi subsidinya untum mengurangi cost atau biaya distribusi, yang berkaitan dengan kenaikan harga BBM.

“Kedepannya program ini akan terus berlanjut dan tidak mungkin untuk menyasar lingkungan di luar industri. Untuk hari ini sendiri terdapat tiga titik bazar, ” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Jateng, Dyah Lukisari, mengatakan bazar tersebut digelar sebagai respon atas permohonan dari serikat pekerja. Untuk meminta langkah konkret pemerintah untum membantu para pekerja terdampak kenaikan harga BBM.

“Hal ini dilakukan untuk menjaga supaya produk yang dibeli konsumen tidak terlalu naim di atas harga acuan pemerintahan, ” paparnya. (nun/bas)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya