RADARSEMARANG.COM, Ungaran – Fasilitas dan sarpras latihan bagi atlet Paralympic di Kabupaten Semraang masih minim. Padahal, atletnya sangat berpotensi. Kerap membawa harum Bumi Serasi di ajang nasional maupaun internasional.
Pada ajang Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVI di Papua 2021, kontingen Kabupaten Semarang berhasil menyabet dua medali emas, empat perak, dan tiga perunggu, pada. Kemudian di ASEAN Paragames Surakarta awal Agustus lalu, para atlet juga berhasil menyumbang satu emas, tiga perak dan medali perunggu.
Melihat potensi tersebut, National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kabupaten Semarang, berupaya meningkatkan fasilitas dan sarpras latihan bagi atlet. Salah satunya menyiapkan pusat pelatihan dan pengembangan olahraga difabel (PPPOD).
“PPPOD itu akan didirikan di Bugisan, Ambarawa. Seorang pengusaha telah menyatakan siap mendukung,” ujar Ketua NPCI Kabupaten Semarang Benny Abdul Kholiq. usai musyawarah olahraga kabupaten (Musorkab) NPCI Kabupaten Semarang di pendopo rumah dinas bupati di Ungaran, Kamis (25/8).
Saat ini cabang olahraga andalan di antaranya atletik, panahan dan sepak bola. NPCI juga menyiapkan program pencarian bibit unggul atlet difabel. “Dukungan dari Pemkab Semarang sudah Kami rasakan dan mampu dibarengi prestasi para atlet,” tandasnya.
Sementara itu Kabid Pemuda Olahraga Disdikbudpora, Murtiningsih akan mengusulkan penghargaan bagi 40 atlet difabel dan pelatih yang prestasi di ajang Peparnas 2021 dan ASEAN Paragames 2022. Rencananya, peraih medali emas akan mendapat Rp 40 juta, perak Rp 20 juta dan perunggu Rp 10 juta.
“Jika disetujui Badan Anggaran, diperkirakan uang penghargaan bisa diterimakan pada November mendatang,” pungkasnya. (ria/zal)