RADARSEMARANG.COM, Semarang – Masyarakat Kabupaten Semarang geger dengan adanya potongan anggota tubuh manusia yang tercecer di berbagai tempat. Semula ada yang menemukan potongan tangan kanan dan kiri beserta potongan tubuh lainnya di Sungai Kretek, Desa Kalongan, Ungaran Timur.
Potongan tubuh lainnya juga ditemukan oleh tim penyidik di Sungai Wonoboyo Bergas. Jarak yang lumayan jauh dari titik awal temuan potongan tubuh tersebut. Bahkan sekitar pukul 08.00 Senin pagi (25/7) kemarin, tim inafis terlihat menyusuri sungai yang jaraknya 10 kilometer dari Sungai Kretek.
Seluruh potongan tubuh telah dikirim Polres Semarang dan RS Bayangkara Semarang guna melakukan pencocokan DNA. Pasalnya sidik jari dari potongan tersebut sudah rusak.
Warga Kalongan Agnes Restu, 57, yang mengetahui adanya temuan tersebut mengaku was-was dan takut. Ibu dua anak ini tak menyangka ada orang setega itu memutilasi tubuh manusia. “Kalau yang ditemukan potongan tubuh hewan masih tidak apa-apa, lha ini manusia. Ya serem,” ungkapnya kepada RADARSEMARANG.COM.
Tak hanya Agnes, sebelumnya Kepala Desa Kalongan Yarmuji berharap, kasus tersebut segera selesai. Sehingga tidak membuat ketakutan di warga Kalongan. Apalagi di titik kedua juga ditemukan potongan lain dari tubuh korban.
Ari Sutopo, 32, warga Bergas yang saat itu melintas melihat tim inafis sedang sibuk dengan bungkusan. “Habis antar anak sekolah lihat kok ramai. Dengar-dengar petugas melakukan pencarian lanjutan untuk menemukan potongan tubuh manusia. Ini lokasi kedua yang pertama di Kalongan ditemukan kemarin Minggu (24/7),” katanya.
Sementara itu Kapolres Semarang AKBP Yovan Fatika hanya mengatakan, dugaan siapa pelaku sudah diketahui. Namun pihaknya masih harus menyamakan potongan tubuh korban dengan hasil tes DNA.
“Alhamdulilah sebelum 24 jam, kami sudah ada titik terang terkait pelaku. Bagian lain juga sudah ditemukan oleh penyidik,” ungkapnya ketika ditemui di Kantor Polres Semarang. Senin (25/7).
Yovan mengatakan dalam penelusuran polisi menemukan sejumlah potongan tubuh lain termasuk kepala. Untuk detail temuan tersebut, ia menjelaskan akan dibuka saat jumpa pers yang rencana digelar hari Selasa (26/7) oleh Kapolda Jateng. Saat ini potongan tubuh tersebut masih akan diuji oleh tim forensik dari Rumah Sakit Bhayangkara untuk dicocokkan dengan temuan potongan tubuh sebelumnya.
“Ini masih kami pastikan juga, identik tidak dengan bagian tubuh yang kemarin kami kirimkan ke RS Bhayangkara. Setiap potongan akan diuji di forensik akan di-matching-kan. Termasuk dari DNA dari terduga keluarga,” pungkasnya.
Sementara Polres Semarang berhasil mengamankan pelaku kasus pembunuhan dengan cara mutilasi. Menurut keluarga korban di Tegal, pelaku adalah mantan kekasih korban yang juga residivis pencabulan. Yakni Imam Sobari, 32. Saat ini kasus tersebut masih dalam penanganan dan pengembangan pihak kepolisian.
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Iqbal Alqudusy mengungkapkan, pelaku menghabisi nyawa korban dengan cara mencekik di kamar kos di Bergas, Ungaran Timur, Kabupayten Semarang. Setelah tak bernyawa, tubuh korban dimutilasi dengan tujuan untuk menghilangkan jejak penyelidikan kepolisian.
“Pelaku melakukan pembunuhan dengan cara mencekik korban sampai meninggal dunia. Kemudian setelah korban meninggal dunia, Pelaku memotong tubuh korban menjadi lebih kurang 11 bagian,” ungkapnya kepada RADARSEMARANG.COM, Senin (25/7) kemarin.
Kabid Humas Polda Jateng membeberkan, dari penyelidikan ini kepolisian berhasil menemukan 11 potongan tubuh korban yaitu pergelangan kaki kanan dan kiri, lutut kanan dan kiri, paha kanan dan kiri, tangan kanan dan kiri, dada, perut, dan kepala. Dugaan kuat, pelaku memutilasi korban menggunakan pisau dapur milik korban yang berada di kamar kos.
“Setelah itu tubuh korban (mutilasi) dimasukkan ke dalam plastik, lalu dibuang oleh pelaku di beberapa tempat,” katanya.
Potongan tubuh korban yang sudah ditemukan, berupa kaki yang dibuang pelaku di lahan sebelah Pabrik PT Starwig Tegalpanas, potongan tangan di Sungai Kretek Kelurahan Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur. Kemudian potongan dada dan perut dibuang di Sungai Wonoboyo, Kecamatan Bergas, potongan kepala dibuang di Sungai Samping Cimory Bergas.
“Sedangkan pisau yang digunakan untuk memotong tubuh korban dibuang di tempat sampah depan kamar kos korban,” katanya. (ria/mha/ida)