RADARSEMARANG.COM, Ungaran – Pemkab mulai menerapkan kurikulum merdeka. Hal tersebut untuk meningkatkan mutu pembelajaran peserta didik.
Sekretaris Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud Ristek, Wartanto minta Pemkab Semarang memanfaatkan platform merdeka mengajar. Aplikasi disediakan Kemendikbud Ristek itu berisi berbagai materi pembelajaran untuk mempermudah guru mengajar sesuai kemampuan dan minat siswa. “yang penting, sekolah melakukan refleksi kesiapan dan kondisi apakah sudah saatnya untuk melaksanakan kurikulum merdeka,” ujarnya.
Pemerintah daerah bertugas mendorong sekolah menerapkan kurikulum merdeka. Karena ini merupakan upaya memfasilitasi pemulihan pembelajaran. Sekolah tidak ditargetkan melaksanakan langsung. Substansi kurikulum merdeka adalah memberikan peluang kepada peserta didik untuk memilih pembelajaran sesuai bakat dan minat. Sekolah memfasilitasi kebutuhan mereka.
Materi pembelajaran dapat dipenuhi guru pengajar dengan memanfaatkan materi di platform merdeka mengajar. Syaratnya guru rajin membuka dan mengunduh bahan ajar dari platform digital itu. “Tidak ada kesulitan kami rasa. Hanya memang guru harus update terus terkait bahannya,” tambahnya.
Bupati Semarang Ngesti Nugraha mengatakan Pemkab mendukung pelaksanaan kurikulum merdeka di sekolah. Ia berjanji kurikulum itu akan diterapkan secara bertahap sesuai kemampuan dan kondisi sekolah. “Tentu kami siap. Tapi harus bertahap,” akunya.
Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga, Sukaton Purtomo menerangkan tahun ajaran baru 2022/2023, seluruh sekolah telah menerapkan kurikulum merdeka. Sekolah itu terdiri dari 400 jenjang Taman Kanak-kanak, 498 sekolah dasar. “Dan 100 sekolah menengah pertama,” akunya. (ria/fth)